TANGSELIFE.COM– Simak bacaan doa sahur dan buka puasa Ramadhan yang sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW.

Sebagai informasi, puasa bulan Ramadhan adalah hukumnya wajib dan masuk dalam rukun Islam ke-3 yang jika ditinggalkan harus diganti atau qadha.

Maka agar ibadah menjadi lebih makbul, umat muslim diwajibkan untuk membaca doa sahur dan buka puasa.

Doa sahur ini sama dengan niat puasa yang mana harus dibacakan sebelum memulai puasa pada waktu sahur, sebelum sholat subuh.

Sementara, doa buka puasa dilakukan pada waktu berbuka puasa setelah azan Magrib berkumandang dan telah membatalkan puasa.

Adapun, membaca doa sahur dan buka puasa ketika bulan Ramadhan ini adalah sebagai bentuk permohonan keberkahan dan keampunan kepada Allah SWT.

Bacaan Doa Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan Arab, Latin, dan Terjemahannya

Doa buka puasa Ramadan
Sebagai Informasi, Membaca doa buka puasa ini dilakukan setelah berbuka atau sesudah makan dan minum yang membatalkan puasa, buka (dibaca) sebelum dan bukan saat berbuka.

Sahur adalah sebuah kegiatan makan dan minuam yang dilakukan pada malam hari sampai sebelum waktu imsak atau subuh untuk kemudian berpuasa di pagi harinya.

Ini dilakukan agar seseorang tidak merasa lapar atau haus ketika puasa Ramadhan, meski begitu menurut Kementerian Agama (Kemenang) RI, hukum sahur Ramadhan ini adalah sunnah.

Berikut bacaan niat puasa Ramadhan 2024

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ السَّنَةِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhi syahri Ramadhana hadzihis sanati lillahi ta’ala.

Artinya: Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah Ta’ala.

Sementara, untuk bacaan doa buka puasa ini ada berbagai macam versi yang dibedakan menurut periwayatannya.

Namun, yang umum dibaca adalah doa buka puasa menurut Hadist Riwayat Bukhari dan Muslim.

Doa Berbuka Puasa Ramadhan 2024

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wa bika amantu wa’ala rizqika afthartu. Birrahmatika yaa arhamar roohimin.

Artinya: “Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmatMu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang.

Manfaat Membaca Doa Sahur dan Buka Puasa Ramadhan

Doa sahur dan doa buka puasa memiliki kelebihan atau manfaatnya tersendiri untuk menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Berikut Keunggulan Membaca Doa Sahur:

1. Permohonan kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan dan stamina untuk menjalani ibadah puasa sepanjang hari

2. Bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, sebab telah diberikan kesempatan untuk beribadah di bulan yang suci ini

Keunggulan Membaca Doa Buka Puasa:

1. Bentuk syukur atas nikmat berbuka setelah seharian menjalankan ibadah puasa Ramadhan

2. Sebagai betuk permohonan ampun setelah menjalani ibadah puasa sepanjang hari yang mungkin melakukan hal sengaja atau tidak sengaja yang tidak baik

Selain itu, doa sahur dan buka puasa ini juga sama-sama dibacakan untuk memberi kedamaian dan ketenangan bagi umat muslim.

Melalui doa, umat muslim bisa merasa dekat dengan Allah serta memperkuat ikatan spiritual dengan Sang Pencipta.

Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan kualitas ibadah selama bulan Ramadhan.

Oleh karena itu, sebagai umat muslim sangat penting untuk melafalkan dan membaca doa sebelum serta sesudah menjalankan ibadah puasa Ramadhan.

Membaca niat dan doa buka puasa Ramadhan juga sebagai bentuk permohonan agar memperoleh keberkahan.

Apakah Doa Sahur harus Dibaca Setiap Hari?

Menurut Ulama Imam An Nawawi menegaskan, membaca niat sahur sebelum melaksanakan ibadah puasa Ramadhan ini harus dilakukan setiap hari selama sebulan.

” Bila seseorang berniat di awal Ramadhan untuk menjalankan puasa penuh satu bulan, niatnya tidak sah kecuali hanya dikhususkan utnuk niat malam pertama saja”

Meskipun wajib dilafalkan setiap hari, ternyata niat puasa tersebut sudah dapat diwakilkan jika seseorang muslim sudah makan sahur.

” Kecuali orang-orang yang ketika memakan sesuatu waktu sahur berniat bukan untuk berpuasa,” sesuai dengan yang ada di Fikih Empat Madzhab Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzari.