TANGSELIFE.COM– Umat Islam di Indonesia akan melaksanakan sholat Idul Fitri 2025 secara serentak pada hari Senin, 31 Maret besok.

Hal ini senada dengan keputusan dari Kementerian Agama (Kemenag) yang menetapkan 1 Syawal 1446 H atau Hari Raya Idul Fitri 2025 jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Penentuan 1 Syawal 1446 H atau Lebaran 2025 ini melalui pemantauan rukyatul hilal dan sidang isbat yang digelar pada hari Sabtu, 29 Maret kemarin.

Adapun hukum dari mengerjakan sholat Idul Fitri ini adalah sunnah muakkad yang ibadah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.

Biasanya umat Muslim di Indonesia mengerjakan sholat Id ini di masjid atau tanah lapang secara berjamaah yang dimulai sekitar pukul 06.30 WIB.

Namun, tahukah Anda bahwa Rasulullah SAW mempunyai anjuran waktu utama pengerjaan sholat Idul Fitri? berikut ulasannya.

Waktu Utama Pelaksanaan Sholat Idul Fitri 2025

Sholat Idul Fitri sebaiknya dilaksanakan ketika matahari mencapai ketinggian sekitar dua tombak. Satu tombak setara dengan 15-20 menit setelah matahari terbit (syuruq), sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Fiqhu Muyassar fi Dhauil Kitab was Sunnah dan Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu, yang dikutip dari NU Online.

Dengan demikian, dua tombak berarti sekitar 30-40 menit setelah matahari terbit.

Sebagai contoh, jika matahari terbit pada pukul 05.50 pagi saat Lebaran, maka waktu terbaik untuk melaksanakan sholat Idul Fitri adalah sekitar pukul 06.20-06.30 pagi, setelah ditambah 30-40 menit.

Ketentuan ini merujuk pada hadits yang diriwayatkan oleh Hasan bin Ahmad Al-Banna dari Jundub RA, sebagaimana dikutip dalam Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq. Dalam hadits tersebut, Jundub RA berkata:

Rasulullah SAW melaksanakan sholat Idul Fitri bersama kami ketika matahari telah mencapai ketinggian sekitar dua tombak, sedangkan sholat Idul Adha dilaksanakan saat matahari baru setinggi satu tombak, (Diriwayatkan dalam kitab Al-Adhahi karya Hasan bin Ahmad Al-Banna).

Karena tinggi matahari bergantung pada waktu terbitnya, maka untuk menentukan waktu utama sholat Idul Fitri, perlu diketahui terlebih dahulu waktu syuruq pada hari tersebut.

Berbeda dengan sholat Idul Adha yang sebaiknya disegerakan, Imam Syaukani menjelaskan bahwa sholat Idul Fitri lebih dianjurkan untuk diakhirkan.

Sebagai informasi, sholat Idul Fitri disunnahkan untuk dilakukan sedikit lebih lambat, agar ada kesempatan lebih luas untuk menunaikan zakat fitrah.

Sebaliknya, sholat Idul Adha dianjurkan dilakukan lebih awal supaya waktu penyembelihan hewan kurban menjadi lebih panjang.

Ibnu Qudamah menjelaskan bahwa alasan mengundur sholat Idul Fitri adalah agar umat Islam memiliki lebih banyak waktu untuk menunaikan zakat fitrah.

Sebab, waktu paling utama untuk membayar zakat fitrah adalah setelah Subuh hingga sebelum pelaksanaan sholat Id.

Niat dan Tata Cara Sholat Idul Fitri 2025

Perlu diketahui bahwa sholat Idul Fitri ini berbeda dengan sholat sunnah lainnnya. Saat mengerjakan sholat Id pada rakaat pertama akan diiringi dengan takbir sebanyak 7 kali dan rakaat kedua dengan takbir berjumlah 5 kali.

Berikut tata cara sholat sunnah Idul Fitri:

1. Membaca niat sholat Idul Fitri sebagai imam

  • Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini imaman lillâhi ta’âlâ
    Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi imam karena Allah ta’ala.

Membaca niat sholat Idul Fitri sebagai mamum

  • Ushallî sunnatan li ‘îdil fithri rak’ataini ma’mûman lillâhi ta’âlâ
    Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Fitri dua rakaat menjadi makmum karena Allah ta’ala.”

2. Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah

Memulai sholat dengan mengangkat tangan sambil membaca takbiratul ihram (Allahu Akbar), lalu membaca doa iftitah

3. Pada rakaat pertama, sebelum membaca surat Al-Fatihah, membaca takbir sebanyak tujuh kali. Di antara setiap takbir, dianjurkan membaca:

Lafal 1:
اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Latin: Allâhu akbar kabîran, wal ḫamdulillâhi katsîran, wa subḫânallâhi bukratan wa ashîla.

Lafal 2:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Latin: Subḫânallâhi wal ḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar.

4. Membaca Surat Al-Fatihah

5. Membaca Surat Pendek. Disunnahkan membaca Surat Al-A’la setelah Al-Fatihah.

6. Melaksanakan rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua seperti dalam sholat pada umumnya

7. Rakaat Kedua

Setelah berdiri kembali untuk rakaat kedua, membaca takbir sebanyak lima kali sebelum membaca surat Al-Fatihah.

8. Membaca Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan membaca surat pendek, dianjurkan membaca Surat Al-Ghasiyah

9. Melanjutkan gerakan sholat seperti biasa, yaitu rukuk, iktidal, sujud, duduk di antara dua sujud, sujud kedua, duduk tahiyat akhir, lalu mengakhiri sholat dengan salam.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow