TANGSELIFE.COM – Sebanyak 3.000 pager meledak di penjuru Lebanon, Selasa, 17 September 2024. Pager ini merupakan milik milisi Hizbullah.

Pager yang digunakan untuk peledak itu, diduga merupakan produk buatan Gold Apollo, perusahaan asal Taiwan.

Imbas dari 3.000 pager yang meledak itu, setidaknya sembilan orang tewas dan hampir 3.000 orang terluka.

Ledakan itu terjadi ketika pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak secara serentak di seluruh Lebanon.

Media Al Jazeera melaporkan rangkaian ledakan pager terjadi sekitar pukul 16.45 waktu setempat.
Kejadian ledakan it berlangsung selama satu jam.

Bahkan yang mengerikan ialah, Pager meledak di lokasi tempat warga beraktivitas seperti pasar hingga sebuah toko.

Kepada media Reuters, seorang sumber keamanan senior Lebanon mengungkap milisi Hizbullah memesan 5.000 pager dari Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.

Sehingga pihak Lebanon menduga badan mata-mata Israel, Mossad, menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam 5.000 pager buatan Taiwan yang dipesan oleh kelompok Hizbullah.

Karena pemasangan bahan peledak itu dilakukan beberapa bulan sebelum ledakan terjadi.

Sehingga Pager tersebut telah dimodifikasi oleh Mossad Israel pada tingkat produksi.

“Mossad menyuntikkan papan ke dalam perangkat yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya dengan cara apa pun, bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun,” ungkap sumber tersebut.

Sementara itu, pihak Gold Apollo membantah hal tersebut, dan pihak perusahaan mengaku tidak membuat pager yang digunakan dalam ledakan di Lebanon.

Pendiri Gold Apollo Hsu Ching-Kuang mengatakan pager yang digunakan dalam ledakan itu dibuat oleh sebuah perusahaan di Eropa.

“Produk itu bukan milik kami. Hanya saja ada merek kami di situ,” ujarnya, Rabu, 18 September 2024.

Namun sangat disayangkan, Hsu tidak menyebutkan nama perusahaan Eropa mana yang dimaksud.

Dimana menurutnya, Gold Apollo juga menjadi korban insiden itu. Citra perusahaan rusak imbas ledakan pager.
“Kami adalah perusahaan yang bertanggung jawab. Ini sangat memalukan,” tegasnya.

3.000 Pager Digunakan Untuk Hindari Pelacakan Israel

Hizbullah mulai menggunakan pager untuk menghindari pelacakan Israel terhadap lokasi mereka.

Pager merupakan perangkat komunikasi kecil yang umum digunakan sebelum telepon seluler tersebar luas.

Perangkat ini menampilkan teks pendek untuk pengguna untuk menyampaikan pesan singkat.

Sejak konflik dengan Israel, Hizbullah, meminta anggotanya menggunakan pager.

Akibat kejadian itu, Hizbullah bersumpah untuk membalas terhadap Israel. Di sisi lain, Israel menolak mengomentari ledakan tersebut.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Sopiyan
Editor
Sopiyan
Reporter