TANGSELIFE.COM- Siswa SDN Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangsel kaget saat hari pertama masuk sekolah, Senin, 17 Juli 2023.
Pasalnya, bagian depan sekolah dasar negeri di Kelurahan Lengkong Karya itu ditutupi dengan tembak beton setinggi 3 meter.
Akses masuk ke SDN Lengkong Karya itu hanya diberikan celah berukuran satu meter dengan tinggi 3 meter untuk akses keluar dan masuk ke sekolah tersebut.
Kontan saja penembokan itu membuat ratusan murid dan orangtua siswa kaget saat datang ke sekolahnya.
Penembokan akses SDN Lengkong Karya itu dilakukan oleh pemilik lahan yang ada di depan sekolah negeri itu, Jumat, 14 Juli 2023 lalu.
“Lahan ini milik Pak Hadi. Lahan seluas 1.600 meter persegi ini memang tepat ada di depan SDN Lengkong Karya,” terang Supriadi orang kepercayaan pemilik lahan.
Dia menceritakan, kalau Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel) sudah menjanjikan membeli lahan milik Pak Hadi tersebut.
Tapi hingga kini, pembayaran lahan di depan SDN Lengkong Karya itu tidak kunjung dilakukan setelah ditunggu selama bertahun-tahun.
“Pemilik lahan berencana menutup total akses jalan menuju SD Negeri Lengkong Karya yang melintasi lahannya,” paparnya, Senin, 17 Juli 2023.
Bila penutupan total lahan itu dilakukan, maka guru, murid SD dan orangtua siswa SDN Lengkong Karya tidak bisa lagi keluar masuk ke sekolah tersebut.
Supriyadi lantas menceritakan kalau masalah ini terjadi pada 2015 lalu. Saat itu, pihak sekolah menggunakan lahan milik Hadi sebagai jalan akses jalan.
Pihak SDN Lengkong Karya menggunakan akses lahan milik warga itu selama bertahun-tahun tanpa membeli tanah tersebut.
Sebelumnya, Pemkot Tangsel memberikan janji akan membayar lahan yang digunakan untuk akses masuk ke sekolah tersebut.
Setelah menunggu bertahun-tahun tanpa realisasi, akhirnya pemilik lahan kesal lantas menembok lahannya tersebut.
“Jadi tujuan utama pemilik lahan menembok tanahnya supaya cepet dibayar. Masalah permasalahan lahan ini sudah lama, sejak 2015 lalu,” papar Supriyadi juga.
Selain dijadikan akses keluar masuk SD Negeri Lengkong Karya, pemilik lahan juga kesal karena sebagian lahannya dijadikan akses jalan lingkungan.