TANGSELIFE.COM-Cuaca panas yang terjadi sejak pekan lalu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang siaga. 

Bahkan, BPBD Kota Tangerang mengimbau sirkulasi udara di rumah warga berjalan optimal agar cuaca panas tidak terperangkap di dalam rumah yang bisa jadi penyebab kebakaran.

Imbauan itu guna mencegah munculnya musibah kebakaran akibat cuaca panas yang dapat terjadi sewaktu waktu akibat perubahan cuaca tersebut.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Maryono Hasan mengatakan kesiapsiagaan jajarannya menghadapi kebakaran saat cuaca panas ini sesuai anjuran BNPB.

Dimana dalam instruksinya, BNPB meminta seluruh BPBD di Tanah Air menyiapkan seluruh personel untuk menghadapi dampak musim panas ekstrem.

“Musim panas ini memudahkan timbulnya percikan yang mengakibatkan timbulnya kebakaran. Jadi apabila memasak harus ada sirkulasi udara yang baik di rumah,” terangnya saat Hari Kesiapsiagaan Nasional di Markas Komando (Mako) BPBD Kota Tangerang, Rabu 26 April 2023.

Pasalnya, jika memasak ada udara panas yang mengendap di area dapur rumah bisa menyebabkan percikan api yang berujung kebakaran. 

Selain itu juga, Maryono juga meminta usai pemakaian peralatan elektronik sekalian dicabut stok kontaknya agar menghindari gesekan listrik. 

“Gesekan arus listrik juga menjadi penyebab terjadinya kebakaran di rumah. Jadi, usai digunakan peralatan listrik dicabut stop kontaknya. Ini juga bisa menghemat listrik,” paparnya lagi.

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan suhu panas yang terjadi sejak dua pekan lalu di Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor.

Yakni, seperti dinamika atmosfer yang tidak biasa, pengaruh gerak semu matahari, pemanasan global, dan perubahan iklim. 

Selain itu, faktor lain yang menyebabkan suhu panas adalah dominasi Monsun Australia ketika Indonesia memasuki musim kemarau, radiasi matahari, dan tutupan awan. 

Kendati mengalami suhu panas, tapi BMKG menegaskan bahwa suhu panas di Indonesia bukanlah gelombang panas sesuai keterangan akun Instagram resmi @infobmkg. 

“Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan juga tergolong panas,” tulis BMKG, Selasa 25 April 2023.