TANGSELIFE.COMDebat perdana Pilgub Banten 2024 digelar malam hari ini, Rabu 16 Oktober 2024 di Auditorium Menara Bank Mega, Kompleks Transmedia, Jakarta Selatan.

Acara debat ini mempertemukan cagub (calon gubernur) dan cawagub (calon wakil gubernur) yang bakal berlaga di Pilgub Banten 2024, yakni dari nomor urut 1 ada Airin-Ade, dan pasangan nomor urut 2 Andra-Dimyati.

Salah satu agenda yang menarik dalam debat perdana Pilgub Banten 2024 ini adalah ketika memasuki pemaparan visi-misi dari masing-masing paslon (pasangan calon) yang menyoroti terkait isu kesetaraan gender.

Bermula ketika moderator membacakan pertanyaan terkait bagaimana upaya pasangan calon untuk meningkatkan angka pendidikan perempuan di Banten.

“Pertanyaannya apa langkah yang akan diambil untuk meningkatkan pendidikan perempuan di Provinsi Banten,” ucap Moderator.

Debat Perdana Pilgub Banten 2024: Ini Jawaban Airin-Ade vs Andra-Dimyati Terkait Isu Kesetaraan Gender

Debat perdana Pilgub Banten 2024
Debat perdana Pilgub Banten 2024 di Trans TV

Menjawab pertanyaan terkait isu kesetaraan gender dalam debat perdana Pilgub Banten 2024, masing-masing paslon memiliki progam untuk meningkatkan kualitas pendidikan perempuan di Banten.

Pasalnya, berdasarkan data yang dipaparkan dalam debat tersebut diketahui bahwa rata-rata perempuan di provinsi Banten hanya bersekolah sampai SMP (Sekolah Menengah Pertama) saja, bahkan itu juga tidak sampai lulus.

Sementara, untuk rata-rata pendidikan laki-laki di Banten ini adalah sekitar 9 tahun yang artinya sampai lulus SMP.

Merespons permasalahan isu rendahnya pendidikan perempuan di Banten, masing-masing paslon memiliki jawaban berbeda.

Untuk pasangan nomor urut 2, Andra-Dimyati mengatakan bahwa cara yang akan dilakukannya untuk mengatasi masalah pendidikan di Banten yang masih rendah ini adalah dengan membuat program sekolah gratis.

Andra mengatakan dirinya akan membuat program sekolah gratis yang bekerja sama dengan pihak swasta agar bisa melakukan peningkatan kualitas pendidikan

“Solusi sekolah gratis bekerja sama dengan pihak swasta, ini merupakan upaya dalam rangka melakukan percepatan,” jelas Andra Soni.

Menurutnya, masalah rendahnya pendidikan perempuan ini harus segera diatasi untuk menekan angka pernikahan dini.

“Jika anak putus sekolah yang perempuan akan cenderung melakukan pernikahan anak. ini menjadi suatu kemunduran untuk bangsa kita, bangsa yang besar bagi Banten yang maju peradabannya,” ujar Andra Soni.

Memiliki jawaban berbeda, Airin Rachmi Diany akan menggarap program yang dinamainya “Kartini Banten”

“Kartini Banten merupakan program perlindungan untuk perempuan dan anak yang tidak hanya mengurusi urusan pendidikan saja, tapi juga kesehatan, perlindungan, dan kekerasan,” ujar Airin.

Merespons pernyataan dari cagub Banten nomor urut 2, melalui program Kartini Banten ini Airin akan memberikan beasiswa untuk anak-anak berprestasi agar bisa bersekolah hingga lulus kuliah.

“Kami memberikan beasiswa untuk anak-anak perempuan yang mau bersekolah, bahkan tidak hanya sampai SMA tapi sampai perguruan tinggi,” ujar Airin.

Beasiswa ini juga ditujukan untuk anak laki-laki di Banten yang berprestasi dan ingin bersekolah hingga ke perguruan tinggi atau minimal SMA.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Jihan Hoirunisa
Reporter