TANGSELIFE.COM- Sejumlah harga pangan naik di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) jelang beberapa hari Idul Adha 2023.
Kenaikan terutama terjadi pada harga ayam broiler yang terus merangkak naik di sejumlah pasar di Kota Tangsel.
Pantauan harga pangan naik terjadi di Pasar Ciputat, Pasar Serpong, Pasar Jombang dan Pasar Cimanggis hari ini, Senin, 26 Juni 2023.
Harga ayam broiler berkisar Rp45.000/kg di sejumlah pasar yang mengalami kenaikan hingga Rp1.000 sampai Rp2.000 per kilogramnya.
Padahal sehari sebelum harga pangan naik atau Minggu, 25 Juni 2023, harga ayam broiler masih 43.000/kg dan dua hari sebelumnya berada dikisaran harga Rp42.000/kg.
“Kalau saya jual satu ekor ayam Rp50.000. Karena satu ekor rata-rata lebih dari 1 kilogram,” ujar Amran, 40, pedagang ayam di Pasar Ciputat, Senin, 26 Juni 2023.
Dia juga mengatakan, untuk pembeli yang ingin paha ayam saja atau sayap, saya jual Rp45.000/kg,” terangnya juga.
Dia juga mengakui harga pangan naik termasuk ayam. “Dari sananya udah naik. Jadi saya naekin harga. Seminggu ini harga ayam memang naik terus,” terangnya juga.
Senada diungkapkan Saiman, 45, pedagang ayam di Pasar Cimanggis, yang mengatakan kalau harga ayam memang merangkak naik.
“Udah dari seminggu lalu naik. Pelan-pelan naiknya. Dari harga Rp40.000 sekarang jadi Rp45.000/kg,” terangnya.
Dia juga mengatakan kenaikan harga ayam menjelang hari raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Idul Adha biasa terjadi.
“Tapi naiknya tidak drastis. Sejak seminggu lalu harga ayam broiler memang sudah lebih dari Rp40.000/kg. Kalau bulan lalu masih Rp35.000/kg,” terangnya juga.
Bukan hanya ayam saja, harga telur ayam juga merangkak hari ini menjadi Rp32.000/kg dan ada juga yang menjual Rp31.500.
“Harga telur bervariasi. Kadang naik dan kadang turun. Kalo hari ini saya jual Rp32.000/kg,” terang Wagiman, pedagang telur ayam di Pasar Jombang.
“Kita menjual harga sesuai dari distributor. Kalau jual lebih mahal gak akan laku. Pembeli ke pedagang yang lebih murah,” terangnya juga.
“Tapi kalau saya menjual di bawah harga distributor tidak akan dapat untung. Cuma Rp2.000/kg saya dapat untung dari jualan telur ini,” terangnya lagi.
Terjadinya kenaikan harga pangan juga terhadap komoditas sayur mayur seperti cabai merah keriting, cabai merah, cabai rawit hijau.
Cabai merah keriting hari ini, Senin, 26 Juni 2023, dijual nyaris merata di sejumlah pasar di Kota Tangsel Rp41.500/kg.
Padahal sehari sebelum harga pangan naik, harga cabai merah keriting itu sehari sebelumnya hanya Rp36.000/kg atau naik Rp5.500/kg.
Sedangkan cabai merah besar juga naik menjadi Rp49.000/kg naik Rp5.000 per kilogram dari sehari sebelumnya Rp43.000.
Cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan dari Rp41.500 jadi Rp43.500 atau naik Rp2.500 per kilogramnya hari ini.
“Harga cabai naik karena terkendala pasokan dari petani. Baru hari ini harga cabai naik cukup tinggi,” ucap Winursita, 45, penjual cabai di Pasar Ceger.
Padahal seminggu lalu harga cabai masih stabil. Harga cabai rawit hijau sepekan lalu masih stabil berkisar Rp41.000/kg.
Sedangkan bawang merah masih stabil dengan harga Rp43.500/kg. “Kalau harga sayuran yang lain harganya masih stabil, cabai ajah naik,” paparnya juga.
Tekan Harga Pangan Naik, Pemkot Tangsel Dorong Program Mandiri
Guna menekan harga pangan naik jelang Idul Adha 2023 ini, Pemkot Tangsel menyiapkan langkah pengendalian inflasi.
Diantaranya operasi pasar murah hingga gerakan menanam dalam program RW Mantap (Mandiri Tahan Pangan) yang merupakan program yang sudah kita canangkan.
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan dalam keterangan resminya akhir pekan lalu mengatakan mengendalikan harga pangan untuk menekan inflasi.
“Langkah antisipatif yang kami lalukan diantaranya memastikan kelancaran pasokan bahan pangan, hingga menggelar pasar murah,” terangnya.
Pilar juga mengatakan akan digelar operasi pasar murah telah dilaksanakan Disperindag Kota Tangsel di beberapa daerah.
“Kami juga sidak ke beberapa pasar dan distributor barang yang ada di Kota Tangsel ini. Meminta mereka tidak menahan barang,” terang Pilar juga.
“Jadi kita pastikan barang-barang yang ada di distributor semua keluar, jangan sampai ada yang ditahan apalagi ditimbun,” paparnya juga.
Guna menekan harga pangan naik dengan program Mandiri Tahan Pangan, masyarakat didorong melakukan program urban farming.
Baik itu tanaman, sayuran hingga perikanan yang bisa ditanam dan dipelihara di halaman rumah warga.
“Kegiatan ini mudah-mudahan memberikan dampak positif dalam rangka mengendalikan inflasi,” cetus Pilar juga.