TANGSELIFE.COM – Media sosial tengah diramaikan dengan beredarnya video yang menunjukkan Pertalite tercampur air di SPBU Trucuk, Klaten.
Kondisi ini menyebabkan sejumlah kendaraan mengalami mogok setelah mengisi bahan bakar tersebut.
Dalam video yang beredar, terlihat Pertalite yang berada di botol air mineral tampak bercampur dengan air biasa.
“Niat isi bensin malah jadi mogok berjamaah! Gara-gara ngisi Pertalite di POM Merah, isinya nyampur sama air,” tulis keterangan pada unggahan video tersebut.
12 Kendaraan Mogok Imbas Pertalite Tercampur Air
Dilaporkan ada sekitar 12 kendaraan, terdiri dari empat mobil dan delapan sepeda motor, yang terdampak akibat insiden ini.
Berdasarkan laporan warga, BBM yang dijual di SPBU tersebut telah terkontaminasi zat asing atau air, sehingga membuat kendaraan mati mendadak dan harus dibawa ke bengkel untuk diperbaiki.
SPBU Trucuk Ditutup Sementara
Taufiq Kurniawan, selaku Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Tengah, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan sterilisasi di lokasi agar tidak ada lagi penjualan BBM yang terkontaminasi.
Kini mesin pengisian bahan bakar di SPBU Trucuk, khususnya untuk BBM jenis Pertalite telah dipasang garis polisi.
Hal ini dilakukan tak hanya untuk menghindari adanya korban lain, tapi juga menjadi bagian dari penyelidikan.
Pengecekan Akhir pada 7 April 2025
Taufiq juga menyebutkan bahwa pengecekan terakhir di SPBU tersebut dilakukan pada Senin, 7 April 2025 pukul 08.04 WIB.
Saat itu, hasil pemeriksaan menunjukkan Pertalite masih sesuai dengan standar mutu yang berlaku.
Pertamina Siap Tanggung Jawab
Manajemen SPBU Trucuk mengungkapkan permohonan maaf kepada pelanggannya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya telah melakukan pendataan terhadap kendaraan yang terdampak dan memberikan penanganan, serta kompensasi yang diperlukan.
Bantuan berupa derek juga tersedia di SPBU tersebut.
Pertamina Masih Selidiki Kasus Pertalite Tercampur Air
Pihak Pertamina langsung melakukan pemeriksaan kualitas BBM di SPBU Trucuk.
Pertamina segera menindaklanjuti kejadian ini dengan melakukan pemeriksaan kualitas BBM di SPBU terkait.
Proses penyelidikan masih berjalan untuk mengungkap penyebab pasti pencampuran bahan bakar dengan zat lain. Pertamina juga bekerja sama dengan Polres Klaten dalam mengusut kasus ini.
Apabila terbukti ada pelanggaran, sanksi tegas akan dijatuhkan kepada pihak bersangkutan.