TANGSELIFE.COM – Warga Tangsel belakangan lagi sering mengeluhkan kemacetan. Salah satunya macet di Jalan Sumatera Jombang arah Serpong-Jombang Ciputat.
Terbaru, kemacetan parah terjadi di jalan yang sedang dilakukan perbaikan jembatan Kali Angke itu dirasakan warga Tangsel Jumat, 20 September 2024 pagi kemarin.
Warga Tangsel yang kejebak macet di Jalan Sumatera Jombang itu membagikan keluh kesahnya melalui story instagram ke Tangselife. Setelah ditelusuri ke lapangan, biang kerok kemacetan diketahui.
Salah satu penyebabnya karena tak ada petugas yang mengatur arus lalu lintas yang akan melintas di jembatan sementara. Hari-hari sebelumnya, ada sejumlah pemuda yang berjaga mengatur laju kendaraan secara bergantian dari dua arah.
Kelompok pemuda itu tak lagi atur lalu lintas lantaran sedang mogok. Honor yang dijanjikan dari penggarap proyek tak kunjung cair selama dua bulan terakhir.
Hal ini dungkap Beni Aditya Rahmat (23). Dia bilang setiap pagi jalan tersebut selalu ramai. Dia dan temannya tak lagi atur lalu lintas karena sedang protes.
“Anak-anak parkir juga belum ada yang datang karena gaji kita belum dibayar selama dua bulan. Padahal, dari perjanjian awal, upah harusnya sudah turun di bulan pertama, tapi ini malah udah dua bulan belum ada pembayaran sama sekali,” kata Beni kepada tangselife.com.
Beni menyebut, proyek perbaikan jembatan di Jalan Sumatera Jombang itu diperkirakan akan selesai dalam empat bulan ke depan.
“Pengerjaan jembatan ini kan diperkirakan selesai 6 bulan. Sekarang udah jalan dua bulan, mungkin tinggal 4 bulan lagi rampung,” ungkapnya.
Warga Harap Ada Petugas Atur Lalu Lintas di Jalan Sumatera Jombang
Kemacetan itu tentu bikin jengkel pengendara yang melintas. Ahmad Yassin (20) misalnya, dia mengeluhkan kemacetan tersebut.
“Antrean panjang dan nggak sesuai, sini macet, sana lancar,” keluhnya.
Pengendara lainnya, Muhammad Riki (23), berharap adanya petugas parkir yang standby atur lalu lintas terutama di jam sibuk pagi dan sore.
“Kalau ada yang ngatur, jadi lebih teratur aja. Kalau nggak ada, kendaraan jadi lebih berantakan,” katanya beri saran. (Muhammad Rafi Azhar/MG UMJ)