TANGSELIFE.COM – Perbaikan Jembatan di Jalan Sumatera, Jombang, Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dikeluhkan warga. Mereka mengeluh, lantaran pengaturan akses lalu lintas kendaraan masih semrawut.
Salah seorang warga, Bagus Cahya Nugraha (28) mengeluhkan soal perbaikan jembatan di Jalan Sumatera Ciputat itu. Menurutnya, proyek itu bikin macet.
Kemacetan terjadi lantaran akses jembatan sementara yang dibangun jebol usai dilintasi mobil. Sedangkan jembatan utama sudah dilakukan pembongkaran.
“Karena itu (jembatan sementara-red) pake papan, kan jeblos. Kalo sekarang pake plat, dia jadi gak bakalan jeblos lagi. Jadi dibuka yang ini (jembatan utama-red). Harusnya ini, hari ini udah hancur. Kemarin udah hancur berhubung di sana jeblos gara-gara mobil air, jadi dipake lagi,” katanya kepada Tangselife.com di lokasi, Rabu 21 Agustus 2024.
Dia menyebut, akibat jembatan sementara yang rusak karena tak kuat menahan beban itu, menghambat arus lalu lintas dan sebabkan macet di jembatan utama. Pasalnya, kendaraan yang melintas harus bergantian.
“Proyek ini lumayan bikin macet ya, apalagi pas pagi sama sore. Soalnya kalo pagi orang-orang pada berangkat kerja sama pada nganter anak sekolah,” keluhnya.
Hal senada diungkapkan warga lainnya, Bagas (30). Dia mengatakan, sejumlah orang tua terpaksa jalan kaki untuk mengatar anaknya sekolah lantaran terjebak maecet saat akan melintas di jembatan yang sudah mulai dihancurkan itu.
“Macetnya ini lumayan bang tadi pagi aja orang nganterin sekolah pada jalan kaki. Kita mah mau nuntut biar cepet jadi juga gabisa kan kita mah ngikut kebijakan pemerintah aja, semoga cepet jadi aja ini jembatan biar enak juga nggak macet lagi,” katanya.
Diketahui, Jembatan di Jalan Sumatera itu merupakan akses satu-satunya dari Serpong ke Jombang Ciputat atau sebaliknya. Jalan ini menjadi alternatif warga agar lebih cepat dibandingkan melewati Jalan Ciater.
Perbaikan Jembatan di Jalan Sumatera Ciputat itu merupakan proyek Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) Kota Tangsel.
Perbaikan dengan peninggian jalan itu ditargetkan bakal rampung selama lima bulan. Selama proses itu, kendaraan besar seperti truk dan tonase berat lainnya dilarang melintas dan diminta untuk menggunakan jalur alternatif lainnya demi keselamatan. (Muhammad Rafi Azhar/MG UMJ)