tangselife.com – Sejumlah jurus disiapkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dalam mengendalikan inflasi. Terutama yang berdampak pada kebutuhan pokok masyarakat.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, meski Tangsel bukan menjadi target Indeks Harga Konsumen (IHK) tetapi tetap berupaya agar harga kebutuhan pokok tetap stabil dan tak terjadi inflasi.

“Kita menjaga agar stabil. Pertama, stok ketersediaan 9 bahan pokok, sehingga masyarakat tidak susah mencari kebutuhan sehari-hari. Stok di pasar harus tersedia dan mendapat informasi harga yang tepat,” kata Benyamin.

“Kedua, menggunakan produk-produk lokal supaya support dan demand-nya terjaga,” sambung Benyamin usai menghadiri kegiatan di Pondok Aren, Kamis, 20 Juni 2024.

Benyamin menuturkan, Pemkot Tangsel tak menutup mata adanya dampak kenaikan kurs dollar AS terhadap rupiah. Terkini, harga 1 dollar AS sudah mencapai Rp16.475 rupiah.

Maka itu, pihaknya berupaya agar meminimalisir dampak inflasi dari tingginya harga dollar AS terhadap nilai rupiah itu.

“Pasti ada pengaruhnya, terutama ke fisik dan konstruksi. Terutama bahan bangunan yang import itu akan berpengaruh. Tetapi itu untuk level atas, kita dilevel bawah menyesuaikan, salah satunya menyusun standar satuan harga,” ungkap Benyamin.

Diketahui, dikutip dari laman Bank Indonesia, Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus dalam jangka waktu tertentu.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya inflasi. Sebagian faktornya berasal dari lingkungan eksternal berupa nilai tukar, harga komoditi internasional dan perkembangan ekonomi global.

Upaya Pemkot Tangsel Kendalikan Inflasi

Tangsel
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemkot Tangsel saat menggelar rapat di salah satu hotel di Serpong Utara, Rabu, 12 Juni 2024. Foto: Humas Pemkot Tangsel

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Tangsel Bambang Noertjahjo menuturkan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga kestabilan harga komoditi pangan atau bahan pokok di pasaran.

Upaya yang dilakukan itu menyesuaikan dari roadmap provinsi dan Tim Pengendalian Inasi Daerah (TPID) Kota Tangsel untuk memastikan komoditi kebutuhan pokok dasar yang cukup, mudah diakses dan harga yang terkendali.

Untuk memantau harga komoditi tersebut, Bambang menyebut, Pemkot Tangsel telah menjalin kerja sama dengan Bank Indonesia dan Badan Pusat Statistik untuk memantau harga melalui sistem indikator harian dengan hasil yang lebih rasional.

Bambang memaparkan, agar komoditi pangan tetap tersedia serta menjaga kestabilan harga, Pemkot Tangsel turut menjalin kerja sama dengan daerah-daerah penghasil produksi. Mulai dari sentra beras hingga jalin kerja sama dengan bulog agar pasokan beras aman.

“Meski terjadi peningkatan permintaan komoditi oleh konsumen, hal itu tidak akan begitu mempengaruhi inflasi daerah,” pungkasnya. (Adv)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter