TANGSELIFE.COM – Predator seksual mengincar anak di bawah umur berkeliaran di Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Sedikitnya diketahui ada dua siswi Sekolah Dasar (SD) yang menjadi korban aksi keji predator seksual tersebut.

Korban di antaranya berinisial SH (usia 9 tahun) yang sekolah di salah satu SD Negeri di wilayah Kecamatan Pamulang.

Sementara korban lainnya berinisial D (usia 9 tahun),  salah satu siswi di SD Negeri wilayah Kecamatan Ciputat.

Keduanya mendapatkan aksi pelecehan dengan modus yang sama, yaitu dijemput saat pulang sekolah oleh pelaku lalu dibawa ke suatu tempat untuk dilecehkan.

SH dijemput oleh pelaku saat pulang sekolah sekira pukul 15.30 WIB pada hari Senin 5 Agustus 2024.

Sementara D dijemput saat pulang sekolah sekira pukul 15.30 WIB pada hari Rabu 21 Agustus 2024.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Tangsel, Tri Purwanto mengatakan, saat menjemput korban, pelaku mengatakan bahwa dia disuruh oleh pihak keluarga.

“Modusnya sama, sama-sama menginformasikan bahwa dia adalah utusan dari pihak orang tua atau keluarga untuk menjemput. Mau gak mau si anak percaya, jadi tidak ada paksaan di situ,” kata Tri ketika ditemui di ruang kerjanya, Jumat, 6 September 2024.

Setelah dijemput, korban lantas dibawa si predator seksual itu ke tempat yang jauh dari pemukiman untuk melancarkan aksinya.

Bahkan Tri menyebut, salah satu korban sempat dibius oleh pelaku sehingga mengalami hilang kesadaran.

Kendati demikian belum diketahui bagaimana proses pemberian bius tersebut.

“Pokoknya dia (korban) bangun-bangun sudah dalam keadaan tidak memakai pakaian. Mungkin bisa jadi dari makanan atau minuman, kita juga belum tahu, soalnya mereka (korban) sempat diberikan jajanan,” ungkapnya.

Aksi Predator Seksual Lecehkan Korban di Bawah Umur

Tri mengatakan, kedua korban mendapatkan aksi pelecehan yang berbeda.

Siswi warga Ciputat diduga belum disetubuhi oleh pelaku namun sudah ada kontak fisik.

Sementara siswi yang warga Pamulang diduga sudah disetubuhi oleh pelaku, hal itu diketahui dari ditemukan luka pada kelamin korban.

“Yang Ciputat tangan atau benda lain sempat masuk ke alat kelamin korban, kayaknya belum ada persetubuhan tapi sudah ada kontak,” ujarnya.

“Yang Pamulang sudah ada kekerasan seksual, karena alat kelaminnya sudah ada semacam peradangan atau iritasi. Ada dugaan sudah terjadi persetubuhan,” tambahnya.

Pelaku Diduga Orang yang Sama

Tri mengungkapkan, seusai mendapatkan pelecehan, kedua korban lalu dipulangkan oleh pelaku pada malam hari di hari yang sama saat mereka diculik sepulang sekolah.

Korban yang warga Ciputat diturunkan oleh pelaku di Pasar Tradisional Jombang, sedangkan korban yang warga Pamulang diturunkan oleh pelaku di salah satu gang di wilayah Kedaung.

“Malam hari keduanya sama-sama dipulangkan. Kalau yang Ciputat diturunin di Pasar Jombang, kebetulan ditemui sama tetangganya yang mengenali. Kalau yang Pamulang diturunin di gang, dikasih ongkos Rp10 ribu untuk pulang,” ungkapnya.

Tri menerangkan, saat ini pihaknya masih melakukan analisis terhadap kasus tersebut, melihat dari modus dan pola kerjanya, ia menduga dua kejadian tersebut dilakukan oleh orang yang sama.

“Saya menduga (pelakunya) satu orang, soalnya modusnya sama dan jarak antara peristiwa pertama dan kedua tidak terlalu jauh,” katanya.

Saat ini para korban dikabarkan dalam keadaan trauma mendalam akibat kejadian yang dialaminya, mereka sudah dalam penanganan UPTD PPA Tangsel.

“Sedang dalam pemulihan kita, sedang dalam rehabilitasi psikolog kita,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dien
Editor
Andre Pradana
Reporter