TANGSELIFE.COM-Peristiwa penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Selasa 2 April pukul 11.24 WIB dapat tanggapan berbagai pihak. 

Salah satunya dari Ketua MUI Kota Tangerang KH Baijuri Khotib. Dia menyayangkan terjadinya peristiwa penembakan tersebut. 

Namun, dia meminta masyarakat agar tidak menduga-menduga motif peristiwa tersebut. “Biarkan kepolisian yang mengusut pelaku penyerangan di kantor MUI Pusat itu,” terangnya. 

Dia juga menduga boleh jadi peristiwa ini merupakan pancingan untuk mengadu domba atau memancing emosi umat Islam. 

Agar terjadi benturan dan pertikaian diinternal umat Islam atau dengan umat agama lain. “Karena itu, kita harus sama sama harus menahan diri,” paparnya juga. 

Apalagi, kata KH Baijuri lagi, secara serampangan menyimpulkan peristiwa tersebut yang memperkeruh keadaan dan oleh orang yang tidak berkompeten. 

Dia juga menyebutkan, dirinya khawatir peristiwa tersebut dilakukan oleh kelompok-kelompok tertentu yang tidak ingin Indonesia damai. 

“Saya khawatir ada kelompok tertentu memang ingin suasana di Indonesia ini gaduh terus. Apalagi ini menyangkut lembaga keagamaan,” paparnya juga. 

Sebelumnya, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengecam terjadinya penembakan di kantor MUI Pusat tersebut. 

Menurutnya, tindak kekerasan tidak bisa dibenarkan apa pun motif dan tujuannya penembakan itu merupakan tindakan yang salah.

“Saya sangat mengecam setiap tindak kekerasan, termasuk penembakan yang terjadi di kantor MUI Pusat,” ujar Yaqut dalam keterangan resminya, Selasa (2/5/2023).

Untuk diketahui, akibat penembakan yang terjadi di kantor MUI Pusat itu menyebabkan kaca kantor pecah. 

Dalam penembakan yang menggunakan airsoft gun itu selain memecahkan kaca kantor MUI juga melukai satu staf resepsionis dan petugas keamanan kantor tersebut.

“Saya mendengar bahwa pelaku penembakan meninggal. Saya yakin Polri profesional menangani kasus ini,” jelasnya juga. 

Dari alamat yang tercantum di e-KTP pelaku, diketahui penembak kantor MUI itu merupakan warga Provinsi Lampung. 

Karenanya, pihak kepolisian berkoordinasi dengan Polda Lampung untuk mengidentifikasi identitas dan riwayat hidup pelaku.

“Kita dukung Polri untuk mengidentifikasi pelaku dan menguak motif dari penembakan kantor MUI tersbeut,” pungkas Yaqut juga.