TANGSELIFE.COM – Bulan Ramadhan memiliki tiga fase yang dilewati yakni 10 hari pertama, 10 hari kedua, dan 10 hari ketiga.
Fase 10 hari kedua puasa Ramadhan disebut dengan maghfirah yang artinya pengampunan.
Maghfirah merupakan hak Allah dalam memberikan perlindungan kepada hamba-Nya yang melakukan taubat.
Pembagian tiga fase bulan Ramadhan itu dilandasi pada hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah dalam kitab shahihnya dan ia menilainya sahih.
Berikut adalah bunyi hadisnya:
“Awal bulan Ramadhan adalah Rahmah, pertengahan maghfirah, dan akhirnya itqun minannar (pembebasan dari api neraka).”
Hadis tersebut juga diriwayatkan oleh Al-Baihaqi serta Abu Asy-Syaikh dan Ibnu Hibban, termasuk sebagian khutbah Jumat Nabi SAW pada akhir Syaban.
Untuk itu, ada beberapa keutamaan 10 hari kedua puasa Ramadhan yang penuh dengan pengampunan.
Keutamaan tersebut sebagai pendorong untuk ketaatan umat Islam dalam beribadah.
Keutamaan 10 Hari Kedua Puasa Ramadhan
Berikut adalah keutamaan pada 10 hari kedua puasa Ramadhan, antara lain:
1. Menjaga konsistensi dalam beribadah
Salah satu keutamaan dari 10 hari kedua puasa Ramadhan semakin kuatnya keteguhan hati dalam menjalankan ibadah.
Muslim yang telah melewati 10 hari pertama dengan tetap beribadah meskipun dalam kesibukan, menunjukkan usaha mereka dalam meraih berkah dan pahala dari Allah SWT.
Seperti yang disampaikan dalam hadis:
“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh keberkahan. Allah SWT telah mewajibkan kepada kalian berpuasa di dalamnya, di bulan itu pintu-pintu langit akan dibuka dan pintu-pintu neraka akan ditutup, di bulan itu setan-setan akan diikat, di bulan itu ada malam yang lebih baik daripada seribu bulan, barangsiapa terhalang mendapatkan kebaikannya maka sungguh ia telah terhalang,” (HR. An-Nasai).
2. Menjauh dari godaan duniawi
Menjalani ibadah di 10 hari kedua puasa Ramadhan menjadi bukti bahwa seseorang mampu mengendalikan diri dari godaan dunia yang berlebihan.
Berbeda dengan mereka yang memilih menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tak terlalu esensial, orang yang berusaha tetap beribadah telah menunjukkan keteguan imannya.
Islam mengajarkan bahwa kehidupan dunia penuh dengan ujian dan hanya dengan keimanan yang kuat, seseorang bisa melewati ujian tersebut.
3. Doa-doa dikabulkan dan dosa diampuni
Keutamaan lainnya adalah kesempatan untuk mendapatkan pengampunan dosa.
Hal ini sebagaimana disampaikan dalam hadis berikut:
“Siapa yang puasa Ramadhan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari Muslim).
4. Mendapat kebahagiaan dan keberkahan
Sepanjang bulan Ramadhan, setiap Muslim diwajibkan berpuasa.
Sebagai imbalannya, mereka yang menjalankan ibadah ini akan merasakan kebahagiaan dan keberkahan.
Hal itu dijelaskan dalam hadis sebagai berikut:
“Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan, yaitu kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya,” (HR. Muslim).
Selain itu, hadis dari Abu Hurairah RA juga menegaskan bahwa Ramadhan adalah bulan penuh berkah, di mana pintu langit terbuka, pintu neraka tertutup, dan setan-setan dibelenggu (HR. An-Nasai).
5. Pahala yang berlipat ganda
Rasulullah SAW menyampaikan dalam sebuah hadis bahwa setiap amal kebaikan akan mendapatkan balasan berlipat ganda, dari sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat.
Namun, puasa memiliki keistimewaan tersendiri karena hanya Allah yang akan memberikan balasannya.
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan manusia akan dilipatgandakan sepuluh hingga tujuh ratus kali lipat. Allah SWT berfirman: ‘Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya, karena ia telah meninggalkan syahwat dan makanan demi-Ku,'” (HR. Muslim).
Hadis tersebut menegaskan bahwa melakukan kebaikan pada 10 hari kedua puasa Ramadhan, memiliki pahala yang luar biasa.
6. Menjadi pribadi yang lebih baik
Mampu menjalani ibadah di 10 hari kedua puasa Ramadhan menunjukkan keteguhan seseorang dalam beramal saleh.
Konsistensi ini membuatnya semakin dekat dengan Allah SWT dan membantu membentuk karakter yang lebih baik.
7. Dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka
Di setiap malam bulan Ramadhan, pintu nereka ditutup, setan-setan dibelenggu, dan pintu surga dibuka.
Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi:
“Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pun yang terbuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak ada satu pun yang ditutup. Lalu terdengar seruan: ‘Wahai pencari kebaikan, datanglah! Wahai pencari keburukan, tahanlah dirimu!’ Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka,” (HR. Tirmidzi).