TANGSELIFE.COM – Kebakaran TPA Rawa Kucing, Neglasari, Kota Tangerang memasuki hari ke-12.

Meski sudah dua pekan, petugas masih berjibaku memberantas titik api di gunung sampah.

Para petugas pemadam kebakaran itu, menjadi garda terdepan dalam penanganan kebakaran hebat TPA Rawa Kucing sejak Jumat 20 Oktober 2023 lalu.

Dari kobaran api kebakaran TPA masih mengganas, hingga berhasil dipadamkan lalu mengganas lagi akibat ditiup angin kecncang, membuat petugas kewalahan.

Kepulan asap pekat dari sampah yang terbakar bahkan membuat sebagian besar petugas tumbang, kelelahan dan sesak nafas menangani kebakaran TPA.

Siang malam, para petugas bergantian memberantas titik api yang dipicu dari gas metana di gunung sampah TPA yang kebakaran.

Salah satu petugas BPBD Kota Tangerang yang memadamkan kebakaran TPA, Slamet (43) menceritakan sulitnya menjinakkan amukan si jago merah di gunung sampah.

Kebakaran TPA Tangerang
Petugas BPBD Kota Tangerang berjibaku menangani kebakaran TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.

Slamet yang merupakan Komandan Regu 1 BPBD Kota Tangerang dan kawan-kawan itu kesulitan memadamkan kobaran api karena keterbatasan peralatan untuk menaklukan si jago merah agar tak merambat ke rumah warga.

“Kami juga terkendala dengan medan yang sulit dengan akses air, serta cuaca dan angin yang membuat api cepat membesar,” kata Slamet.

Slamet bilang, banyak duka dari proses pemadaman kebakaran TPA Rawa Kucing itu. Dia dan timnya harus menerobos asap tebal, hingga makan di tempat pembuangan sampah.

Slamet menyebut, kebakaran TPA Rawa Kucing itu dianggap sebagai kebakaran paling hebat dan bersejarah di Tangerang. Bahkan harus memakan waktu pemadaman lebih dari satu minggu.

Petugas BPBD Kota Tangerang berjibaku menangani kebakaran TPA Rawa Kucing, Kota Tangerang.

Beruntung, dalam musibah itu kemudian menguatkan kerja sama antar petugas di tengah sulitnya medan, angin kencang dan kemarau dengan panasnya yang terik.

“Banyak berbagai pihak yang turut serta membantu turun ke lapangan agar kebakaran dapat teratasi. Kami 24 jam siaga secara bergantian berjuang bersama-sama,” ungkap Slamet. 

Berjalan dua pekan, penanganan kebakaran masih berlangsung. Saat ini Slamet dkk masih berjibaku melakukan pendinginan dan menyusuri titik potensi kebakaran.

“Itulah bagian dari tugas damkar, segala tantangan dan rintangan harus dihadapi. Demi menyelamatkan dan melindungi masyarakat,” katanya bangga.

Diketahui, kebaran TPA Rawa Kucing terjadi sejak Jumat (20/10/2023) lalu. Akibatnya, 80 persen lahan dari  34 hektar tersebut hangus terbakar.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Wivyh
Editor
Wivyh
Reporter