TANGSELIFE.COM – Kebakaran gudang ban dan oli terjadi lagi.
Kali ini, kebakaran gudang ban dan oli yang berada di komplek pergudangan Taman Tekno, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang mengalami kebakaran pada Selasa, 17 September 2024 lalu.
Semula kepulan asap secara tiba-tiba muncul dari ruangan bagian belakang gudang, tak lama kemudian kobaran api kembali terlihat di lokasi kejadian.
Danru Pleton Aplha Damkar Tangsel, Abdul Rojak mengatakan, pihaknya menerima laporan sekira pukul 14.30 WIB, Jumat, 20 September 2024.
Usai menerima laporan, pihaknya langsung menurunkan 3 unit armada dan 15 personel untuk kembali melakukan pemadaman.
Rojak mengungkapkan, kobaran api berasal dari tumpukan dasar bangunan yang dipenuhi berbagai material berbahan karet dan oli.
“Titiknya di ruangan belakang, apinya kecil karena masih ada tumpukan ban,” kata Abdul Rojak di lokasi, Jumat, 20 September 2024.
Proses pemadaman dinyatakan selesai setelah petugas berjibaku kurang lebih selama 30 menit.
Meski sudah tidak didapati adanya kobaran api, namun hingga pukul 18.24 WIB sejumlah petugas Damkar masih bersiaga di lokasi kejadian.
Kebakaran Gudang, Sebagian Bangunan akan Diratakan
Abdul menuturkan, salah satu bagian bangunan tempat penyimpanan ban dan oli rencananya akan diratakan menggunakan alat berat.
Hal itu dilakukan agar proses sterilisasi bangunan dapat segera dikerjakan sehingga tidak ada potensi api kembali muncul.
“Iya sesuai dengan arahan pemiliknya juga untuk standby sambil perataan nanti menggunakan alat berat,” ungkapnya.
“Karena dikhawatirkan proses penguraian mengeluarkan api. Kalau pemiliknya menginstruksikan operator untuk melakukan penguraian ya kita backup,”
pungkasnya.
Diketahui kebakaran gudang tersebut pertama kali terjadi sekira pukul 03.10 WIB dini hari, Selasa, 17 September 2024.
Banyaknya material yang mudah terbakar membuat proses pemadaman memakan waktu yang cukup panjang.
Kobaran api baru berhasil ditaklukan setelah petugas Damkar Tangsel berjibaku kurang lebih 12 jam atau sekira pukul 15.00 WIB.
Beruntung tidak ada korban luka maupun korban jiwa akibat insiden tersebut, namun kerugian ditaksir kurang lebih mencapai Rp40 miliar.
