TANGSELIFE.COM – Jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi bus dari Tangerang-Baturaja mengalami penurunan pada musim Mudik Lebaran 2025.

Seorang sopir, Kurniawan, mengungkapkan bahwa salah satu faktor berkurangnya jumlah penumpang disebabkan oleh banyaknya masyarakat yang memilih program mudik gratis dari berbagai instansi dan pemerintah.

“Berkurang tahun ini, kan kebanyakan ikut mudik gratis jadi pengaruh berkurang. Kalau sebelumnya lebih padat,” ucap Kurniawan kepada Tangselife.com pada Rabu, 26 Maret 2025 di PO Bus Arya Prima.

Tahun lalu, perusahaan otobus (PO) tempat Kurniawan bekerja bisa mengoperasikan hingga 19 bus per hari.

Namun, tahun ini, jumlah armada yang beroperasi hanya sekitar 9 bus per hari.

Pada puncak arus mudik Lebaran 2025 besok, jumlah bus yang dikerahkan akan disesuaikan dengan jumlah penumpang yang tersedia.

Saat ini, seluruh bus telah bersiaga di pool untuk mengantisipasi lonjakan pemudik.

Persiapan Keamanan dan Kelayakan Bus Mudik Lebaran 2025

mudik lebaran 2025

Untuk memastikan keselamatan perjalanan, pihak PO telah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap kendaraan dan kesehatan pengemudi.

Bus-bus yang beroperasi juga telah lolos uji kelayakan dari terminal sebelum diberangkatkan.

“Dari terminal juga sudah lolos cek juga, kesehatan sopir, kondisi kesehatan sopir, layak dan nggak layak sudah dicek,” tambahnya.

Perbedaan Harga Tiket Bus

Salah satu pemudik bernama Sofiyan, mengaku tak mengalami kendala saat membeli tiket.

Ia telah mempersiapkan tiketnya jauh-jauh hari agar tidak kehabisan.

“Kalau masalah tiket nggak ada kendala sih, aman-aman aja. Yang penting pesan sebelum hari H,” jelasnya.

Namun ia mencatat adanya kenaikan harga tiket bus dibandingkan sebelumnya.

Tiket bus dari Baturaja ke Tangerang biasanya seharga Rp300 ribu, tapi saat ini naik menjadi Rp480 ribu.

Sementara itu, hingga tanggal 24 Maret, harga tiket masih berkisar Rp410 ribu sebelum naik menjadi Rp480 ribu mulai tanggal 25 Maret ke atas.

Sofiyan memilih moda transportasi bus untuk mudik Lebaran 2025 karena lebih murah dan nyaman dibandingkan dengan transportasi lainnya.

“Kalau naik pesawat mahal, kereta juga kita sudah kehabisan tiket yang ke arah Palembang,” ungkapnya.

Meskipun pihak sopir mengungkapkan bahwa penurunan penumpang dikarenakan mudik gratis, namun Sofiyan tak mendapatkan informasi mengenai program tersebut.

Hal ini membuatnya memilih untuk membeli tiket sendiri tanpa memanfaatkan fasilitas mudik gratis yang disediakan pemerintah.

“Itukan untung-untungan, orang dari mana yang ditawarin, orang pekerja apa yang ditawarin kita nggak tau. Sosialisasinya kurang,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter