TANGSELIFE.COM– Penyaluran perdana produk methanol sebanyak 2.000 metrik ton (MT) atau setara 2 juta kilogram dilakukan oleh PT Pertamina Patra Niaga.

Produk methanol ini disalurkan untuk perusahaan distributor pelarut kimia yang ada di wilayah Merak melalui PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat.

Penjualan produk methanol pada tahun 2023 di wilayah DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat ditargetkan akan mencapai 3.100 MT atau 3,1 juta kg.

Menurut Sales Branch Manager Petrochemical Regional JBB Nuriz Zaman, penyaluran produk methanol ini sebagai tindakan untuk memperluas produk petrokima.

Selain itu, Nuriz juga mengatakan harapanya penjualan ini akan menjadi salah satu produk yang bisa menaikan pertumbuhan penjualan Pertamina Patra Niaga.

“Diharapkan, komitmen Pertamina dalam ekspansi di produk Petrokimia ini bisa memenuhi kebutuhan Methanol khususnya untuk pasar domesti,” tutur Nuriz Zaman.

Selain itu, pendistribusian produk methanol ini searah dengan program yang digarap pemerintah dalam mendorong pemanfaatan methanol untuk penggunaan sumber energi yang bersih dalam industri kimia.

Penjualan produk methanol ini masuk ke dalam salah satu program perusahaan yang merupakan bagain dari strategi perusahaan.

Program ini dinamakan Go Petchem yakni jenis program yang bertujuan untuk mendorong pemanfaatan produk petrokimia.

Untuk kemudian, dijadikan instrumen baru bagi perusahaan dalam mencapai peningkatan pertumbuhan.

Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Barat Eko Kristiawan mengatakan,

“Pertamina juga menilai terdapat potensi besar pada pasar produk petrokimia dan Pertamina siap memenuhi kebutuhan energi Indonesia,” ungkap Eko.

Mengenal PMethanol.

Methanol atau metil hidrat merupakan senyawa berbentuk cairan tidak berwarna dan bau yang menyengat seperti alkohol.

Salah satu, sifat methanol yakni mudah larut dengan air sehingga bisa diserap oleh organ manusia, seperti mata, kulit, paru-paru, sampai sistem pencernaan.

Methanol akan sangat berbahaya jika terpapar ke manusia, karena apabila 10 ml saja methanol murni tertelan manusia maka akan berkemungkinan mengalami kebutaan permanen.

Sedangkan, jika masuk ke dalam tubuh sebanyak 60-200 ml bisa menyebabkan kematian untuk orang dewasa.

Sifat lain dari, Methanol ini adalah rawan terbakar, mudah menguap dan beracun.

Methanol juga sering disebut wood alchol, karena pembuatan produksinya melalui proses penyulingan antara kayu yang dicampur gas karbon monoksida dan hidrogen dengan bantuan katalis.

Namun, di Indonesia pembentukan methanol bisanya didasarkan pada gasifikasi batubara atau sintetis gas alam.

Meskipun berbahaya dan beracun, tapi methanol ini digunakan untuk kepurluan industri.

Bahkan turunan methanol murni dapat menghasilkan zat warna sintetis, resin, obat-obatan, serta parfum.

Produk Methanol juga dapat ddijadikan bahan bakar beroktan tinggi yang nantinya bisa menjadi pengganti bensin untuk kendaraan bermotor.