TANGSELIFE.COM- Pemerintah Arab Saudi resmi mengumumkan penangguhan ibadah umrah bagi seluruh pemegang visa selain visa haji.
Mulai dari tanggal 29 April 2025 hingga 10 Juni 2025 atau 1 Zulkaidah hingga 14 Zulhijjah 1446 H, Arab Saudi ditutup untuk perjalanan ibadah umrah.
Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya persiapan musim haji 2025/1446 Hijriah, untuk menjamin ketertiban dan keamanan pelaksanaan ibadah bagi jutaan umat Muslim dari seluruh dunia.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa hanya pemegang izin haji resmi yang diperbolehkan melakukan umrah selama periode tersebut
Menjelang Pelaksanaan Haji 2025, Arab Saudi Tangguhkan Penerbitan Visa Ibadah Umrah
Sebelumnya, Kementerian juga telah menetapkan 13 April 2025 sebagai batas akhir masuknya jemaah memasuki Arab Saudi.
Lalu, pada tanggal 29 April 2025 merupakan tenggat terakhir mereka meninggalkan Arab Saudi.
Apabila lewat dari tanggal tersebut jemaah masih ada di Arab Saudi maka kan dikenakan sanksi, termasuk denda hingga 100.000 riyal Saudi (sekitar Rp400 juta) dan tindakan hukum lainnya bagi pihak penyelenggara yang lalai melapor.
Tak hanya itu, mulai 13 April 2025, Arab Saudi juga menangguhkan sementara penerbitan visa kunjungan, termasuk visa ibadah umrah, bisnis, dan keluarga, bagi warga dari 14 negara, termasuk Indonesia.
Negara-negara lain dalam daftar tersebut antara lain India, Mesir, Pakistan, Yaman, Tunisia, Maroko, Yordania, Nigeria, Aljazair, Irak, Sudan, Bangladesh, dan Libya.
Jika warga dari negara-negara tersebut yang sudah mengantongi visa dan telah berada di Arab Saudi, diberi batas waktu hingga 29 April 2025 untuk keluar dari wilayah tersebut.
Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) Indonesia mengapresiasi langkah tegas Pemerintah Arab Saudi ini.
Menurut Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, kebijakan ini mencerminkan komitmen serius Arab Saudi dalam menyelenggarakan ibadah haji yang aman, tertib, dan sesuai syariat.
Dahnil juga menekankan pentingnya efisiensi operasional, keamanan jamaah, serta kenyamanan dalam beribadah.
“Prinsip EMAN (Efisien, Mudah, Aman, dan Nyaman) yang kami usung menjadi bagian dari upaya bersama untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh tamu Allah,” ujar Dahnil.



