TANGSELIFE.COM – UPTD Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Tangerang Selatan (Tangsel) menemukan sejumlah penyakit pada beberapa hewan kurban.

Kepala UPTD Puskeswan Tangsel, Pipit Surya Yuniar mengatakan, penyakit yang ditemukan diantaranya mulai dari mata merah hingga pilek.

“Yang kita temukan penyakit-penyakit seperti akibat transportasi diantaranya kita temukan mata merah dan pilek,” kata Pipit seusai melakukan pemeriksaan di lapak penjualan hewan kurban daerah Ciputat, Rabu, 4 Juni 2025.

Pipit tak menyebut berapa banyak hewan yang mengalami penyakit itu. Namun menurutnya penyakit itu kemungkinan diakibatkan karena kepadatan hewan selama proses pengiriman berlangsung.

Sehingga ureum atau zat sisa hasil metabolisme pada hewan mengalami peningkatan dan menimbulkan beberapa penyakit.

“Diantaranya kita temukan mata merah, pilek, itu diakibatkan karena kepadatan ternak terlalu banyak sehingga ureum dari ternak naik,” ungkapnya.

Meski demikian Pipit memastikan bahwa hewan kurban yang mengalami penyakit itu masih layak untuk dikurbankan.

Pihaknya pun telah memberikan suplai vitamin kepada lapak penjualan hewan untuk mempercepat proses penyembuhan.

“Layak (untuk dikorbankan), untuk peternak-peternak binaan kita beberapa minggu lalu sudah kita treatment yang sakit. Tapi untuk yang di lapak-lapak ini paling droping vitamin tablet untuk mereka bisa berikan sendiri,” tuturnya.

Tidak Ditemukan PMK atau LSD di Tangsel

Pipit menyebut, hingga saat ini kurang lebih ada 16 ribu hewan yang telah masuk ke wilayah Tangsel.

16 ribu hewan itu terdiri dari sapi, kerbau, kambing dan domba.

Pipit memastikan hingga saat ini hewan kurban yang beredar di Kota Tangsel terbebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato.

“Kita belum ada laporan lagi untuk kejadian di lapak-lapak yang kita sudah cek, jadi sampai saat ini aman,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Andre Pradana
Reporter