TANGSELIFE.COM – Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu makin menggila usai pasukannya membombardir area pengungsian Rafah di Jalur Gaza bagian selatan.

Serangan militer Israel lewat udara di area pengungsian Rafah terjadi pada hari Minggu 26 Mei 2024 waktu setempat.

Serangan yang diklaim menargetkan kompleks teroris Hamas yang beroperasi di Rafah, faktanya justru memicu kebakaran di tenda-tenda pengungsi.

Akibat serangan tersebut, sedikitnya 50 korban tewas, termasuk anak-anak dan perempuan, serta melukai 249 pengungsi lain.

Sejumlah media asing memperlihatkan foto-foto ketika kebakaran besar terjadi di tenda pengungsian Rafah.

Dalam foto-foto tersebut, tampak korban-korban tewas dalam kondisi terbakar.

Sebuah rekaman video pun memperlihatkan kobaran api di tengah kegelapan, di mana orang-orang berteriak panik an menyelamatkan diri.

Terlihat juga sekelompok pemuda yang mencoba menarik besi dan selang dari sebuah truk pemadam kebakaran untuk bisa dengan segera memadamkan api.

kamp Rafah
kondisi kampr pengungsian Rafah usai dibombardir pada Minggu 26 Mei 2024

Serangan Israel di Pengungsian Rafah, Netanyahu: Kecelakaan Tragis

Usai pasukan militernya membombardir Rafah, Netanyahu malah memberikan pernyataan gila yang mengejutkan.

Ia mengatakan bahwa serangan mematikan yang menimpa area pengungsi di Rafah sebgai ‘kecelakaan tragis’.

“Di Rafah, kami mengevakuasi satu juta warga yang tidak terlibat dan, meskipun kami telah berupaya sebaik mungkin, sebuah kecelakaan tragis terjadi kemarin,” kata Netanyahu.

“Kami sedang menyelidiki kasus ini dan akan menarik kesimpulan,” lanjutnya pada parlemen Knesset, seperti diberitakan AFP, Senin 27 Mei 2024.

Tak sampai di situ, Netanyahu turut melontarkan nada menantang terhadap keluarga sandera yang ditahan di Gaza.

Netanyahu bersumpah akan terus melanjutkan ‘pembantaian’ terhadap warga di Gaza.

“Tidak ada yang bisa menggantikan kemenangan mutlak di Gaza,” ujarnya.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Whatsapp Channel Tangselife di Ponsel Kamu