TANGSELIFE.COM – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan uji coba sistem transaksi Multi Lane Free Flow (MLFF) dilakukan pada Desember 2023-Januari 2024.

MLFF merupakan transaksi pembayaran tol nontunai yang dilakukan dalam kecepatan normal dengan menggunakan teknologi nirsentuh.

Dengan diberlakukannya MLFF, ruas tol sepenuhnya menjadi jalan bebas hambatan atau tidak ada lagi pembatas di gerbang tol.

Alhasil, para pengguna jalan tol tidak perlu berhenti apalagi mengantre di gerbang tol saat melakukan pembayaran.

Lalu lintas di jalan tol akan diawasi dengan dukungan teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS) melalui gantry yang bekerja dengan cara mengidentifikasikan seluruh kendaraan yang lewat, kemudian mengirimkan data ke pusat.

Uji Coba MLFF Pada Desember 2023-Januari 2024

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga menargetkan uji coba sistem transaksi tol nontunai nirsentuh atau MLFF dengan video tolling pada Desember 2023-Januari 2024.

“Saat ini sedang dilakukan langkah-langkah untuk pelaksanaan uji coba penerapan MLFF pada gerbang tol dalam rangka mengurangi antrean dan kualitas pelayanan jalan tol,” ujar Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Triono Junoasmono.

“Ini adalah targetnya dan diharapkan dapat kita finalisasi serta laksanakan uji coba di beberapa ruas tol di Indonesia,” katanya.

Tahapan Uji Coba MLFF

Tahapan uji coba sistem transaksi Multi Lane Free Flow akan dimulai pada November 2023 dengan melakukan uji coba video tolling dalam skala Lab.

Kemudian pada Desember 2023-Januari 2024 dilakukan uji coba di sejumlah ruas tol.

Uji coba tahap berikutnya dilakukan melalui implementasi sistem Single Lane Free Flow (SLFF) di semua ruas jalan tol secara hybrid selama Januari sampai Desember 2024.

Di Januari 2025, tahap uji coba dilakukan dengan penerapan pembayaran seluruhnya melalui video tolling dan terakhir pada Januari 2028 penerapan pembayaran dengan menggunakan MLFF.

Penerapan teknologi ini diharapkan dapat diaplikasikan di seluruh ruas jalan tol yang ada di wilayah Indonesia.

Karenanya, para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) diharapkan dapat melaksanakan uji coba teknologi tersebut.

“Kita mencoba dan diharapkan para BUJT bisa melaksanakan uji coba dan setelah uji coba itu berhasil maka kita laksanakan secara bertahap di sebagian jalan tol, dan kemudian di seluruh jalan tol di Indonesia,” katanya.