TANGSELIFE.COM – Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Benyamin Davnie minta kepada anak buahnya untuk segera menyelesaikan permasalahan banjir di Pondok Maharta, Kelurahan Pondok Kacang Timur, Kecamatan Pondok Aren.

Benyamin menargetkan banjir di perumahan itu selesai pada tahun 2026 mendatang. Oleh karena itu ia minta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerjasama menyelesaikan permasalahan tersebut.

Pernyataan itu dilontarkan Benyamin saat memimpin rapat koordinasi penanganan banjir lintas OPD di Rumah Dinas Walikota pada Selasa (8/7) seusai meninjau langsung kondisi banjir di perumahan Pondok Maharta.

Ketika dikonfirmasi, Benyamin menjelaskan, permintaannya agar masalah banjir di Pondok Maharta diselesaikan secepat mungkin bukan tanpa dasar.

Pasalnya, di dalam area perumahan itu terdapat lahan kurang lebih seluas 5.000 meter persegi yang bisa digunakan untuk membangun tandon.

Menurutnya jika proses pembangunan itu di mulai sejak tahun ini, ia yakin tandon itu bisa selesai sampai target waktu yang ditentukan.

“Saya target gini, ada lahan hampir 5.000 meter di Pondok Maharta RW 10, itu nampaknya akan kita desain menjadi tandon mini. Ini dilakukan percepatan tahun ini saya lakukan,” kata Benyamin ketika ditemui di DPRD Tangsel, Rabu, 9 Juli 2025.

Ia menyebut, semula warga menginginkan lahan itu dijadikan gedung serbaguna. Namun setelah berbicara dengan para warga, mereka dikabarkan sepakat lahan itu untuk digunakan menjadi tandon.

“Kesepakatan saya kemarin dengan masyarakat, walaupun tadinya masyarakat minta di bikin gedung serbaguna, cuma masyarakat menentukan ini dibuat tandon yang aman dan bagus,” ungkapnya.

Setelah mendapat persetujuan dari warga, Benyamin saat itu langsung meminta kepada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) untuk segera membuat rancangan pembangunan tandon.

“Saya minta kemarin dalam rapat itu dinas Pekerjaan Umum (kini DSDABMBK) membuat DED (Detail Enginering Design, red) nya, kemudian tahun depan saya minta dibuat tandon untuk menampung,” pungkasnya.

Untuk diketahui, pada Senin (7/7) tercatat sedikitnya ada 22 titik banjir yang terjadi di Kota Tangsel. Banjir disebabkan karena curah hujan yang tinggi dan meluapnya beberapa aliran sungai.

Walikota Tangsel tinjau banjir di pondok maharta
Walikota Tangsel, Benyamin Davnie, saat meninjau banjir di perumahan Pondok Maharta, Selasa (8/7). Foto: Andre Pradana/Tangselife

Pondok Maharta sendiri termasuk titik banjir terparah. Ketinggian banjir di lokasi itu sempat menyentuh angka 140 centimeter.

Banjir mulai surut pada Selasa (8/7) sore sekira pukul 15.00 WIB setelah sejumlah mesin penyedot air dikerahkan ke lokasi.

Berdasarkan catatan BPBD Tangsel, banjir di Pondok Maharta menggenangi tiga RW yang menyabkan sekira 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Jihan Hoirunisa
Editor
Andre Pradana
Reporter