TANGSELIFE.COM -Warga Malaysia berebut beli air di supermarket, stok toko ludes. Beberapa hari terakhir ini warga Malaysia menyerbu supermarket untuk berebut membeli air minum kemasan.

Panic buying membeli air kemasan ini terutama melanda warga Negara Bagian Penang dan Kedah. Saat ini, rak-rak yang biasanya dipenuhi botol-botol air mineral sudah ludes dibeli warga.

Dikutip dari laman The Star, warga Malaysia ramai-ramai menyerbu sejumlah supermarket dan memborong air botol yang dijual di sana, Minggu 21 Mei 2023.

Akibatnya, stok air minum kemasan di sejumlah supermarket di Negeri Jiran itu langsung ludes. Rak-rak berisi air kini kosong.

Sejumlah akun media sosial (medsos) yang diunggah netizen Malaysia memperlihatkan kekacauan dengan saling dorong karena warga saling berebut membeli air kemasan botol.

Panic buying itu terjadi terkait kekhawatiran warga akan kelangkaan air minum imbas aliran Sungai Muda yang tiba-tiba menyusut drastis di beberapa titik.

Sejumlah video yang tersebar di TikTok, terlihat orang-orang menimbun kotak berisi air kemasan dalam rak-rak belanjaan mereka.

Bahkan, tak tanggung-tanggung dalam satu keranjang seorang warga Malaysia terlihat membeli 8 kotak besar berisi air minum kemasan.

“Itu dia, orang berebut beli air. Jangan panik. Tenang. Menurut PBAPP, pasokan air untuk seluruh Penang akan pulih sepenuhnya pada pukul 12 siang (Kamis),” tulis akun Facebook Penang Kini, Minggu 21 Mei 2023.

Untuk diketahui, gangguan air akibat sungai yang menurun drastis tidak hanya terjadi di Negara Bagian Penang.

Bahkan, negara bagian Selangor Dahrul Esan atau Selangor juga dilaporkan akan mengalami gangguan air pada Selasa 23 Mei 2023 depan.

Sebagai informasi, Sungai Muda merupakan sungai terpanjang yang terletak di sebelah utara negara Malaysia.

Jutaan warga Malaysia bergantung pada sungai ini untuk air minum. Karena Sungai Muda menjadi pemasok air baku bagi banyak perusahaan penyedia air bersih.

Sungai Muda memiliki panjang 178 kilometer (km) dan melalui sejumlah negara bagian di Negeri Jiran tersebut.

Seperti Baling, Sik, Kulim, dan Kuala Muda, Kedah dan Seberang Perai Utara, Penang sebelum air mencapai Selat Malaka.

Dampak menyusutnya debit air di wilayah Negara Bagian Kedah atau Kedah, air keran PDAM di rumah-rumah penduduk berhenti mengalir yang membuat panik masyarakat.

Selain itu juga, berhentinya air PDAM itu membuat banyak pemilik usaha, terutama rumah makan menutup usahanya karena ketiadaan air bersih.

Menyusutnya pasokan air dari Sungai Muda pastinya berdampak pada menurunnya ketinggian permukaan air di sejumlah waduk yang jadi penyuplai air baku PDAM.

Misalnya saja Bendungan Ayer Itam hanya terisi 39,8 persen, Bendungan Teluk Bahang 46,2 persen, dan bahkan Bendungan Mengkuang yang hanya 88,2 persen. 

Ini Penyebab Warga Malaysia Berebut Beli Air di Supermarket

Penyelidikan aparat terkait di Malaysia, penyebab menyusutnya debit air di sejumlah bendungan adalah terbukanya pintu air otomatis yang digerakkan sensor.

Akibatnya, air mengalir dan terbuang yang membuat menyusutnya sejumlah bendungan.

Sensor yang terpasang disebut-sebut pintu bendungan untuk mengendalikan suplay air mengalami kerusakan.

Penang Chief Minister Chow Kon Yeow mengimbau warga Penang berhemat air. Dia juga mengatakan Bendungan Ayer Itam hanya memiliki air untuk penduduk setempat selama 120 hari lagi. 

Sedangkan Presiden Penang Water Watch, Chan Ngai Weng mengatakan fenomena berkurangnya debit air ini adalah peringatan untuk warga Penang.

“Penggunaan air harian per kapita Penang melonjak hingga di atas 300 liter tahun lalu, tertinggi di negara Malaysia ini,” terangnya.

Akibat matinya air PDAM, membuat warga Penang memprotes pihak yang bertanggung jawab melakukan pengelolaan air tersebut.

Warga meminta agar permasalahan kelangkaan air dalam jangka panjang seharusnya cepat diselesaikan pemerintah Penang dan Penang Water Supply Corporation.

Informasinya berkurangnya air di sejumlah waduk yang jadi sumber bahan baku PDAM itu kontan membuat masyarakat Penang panik.

Bukan hanya warga Penang, sejumlah warga negara bagian lain di Malaysia juga panik mendapatkan informasi padinya PDAM.

Mereka lantas beramai-ramai menyerbu air kemasan yang dijual di sejumlah supermarket. Hingga terjadinya panic buying.