TANGSELIFE.COM – Warga Palestina yang ditawan Israel dibebaskan dalam gencatan senjata antar Hamas dan Israel. Kesepakatan gencatan senjata ini berlangsung selama 4 hari.

Warga Palestina yang ditawan Israel ini  menceritakan betapa mengerikannya penjara dan aparat Israel dalam memperlakukan tawanan.

Diketahui, dalam kesepakatan gencatan senjata pada Jumat, 24 November 2023, Israel sepakat membeaskan warga Palestina yang ditawan Israel.

Cerita saat ditawan oleh Israel ini, dicerikan oleh Fareed Najm, warga Palestina yang disandera Israel dan kini telah dibebaskan.

Perempuan itu menggambarkan kondisi yang dilalui para tahanan di penjara-penjara Israel.

Para tawan tidak diperlakukan baik oleh Israe, tidak ada air bersih dan makanan yang cukup untuk para tawanan.

“Kami sangat menderita di penjara,” kata Najm, yang berasal dari Nablus, kepada Aljazeera, Sabtu, 25 November 2023.

“Mereka selalu mempermalukan kami dengan cara-cara yang sangat buruk, kami diperlakukan dalam perjalanan pulang,” tambah Najm.

Najam sangat berterimakasih kepada masyarakat di Gaza yang terus lakukan perlawanan, dan kini dia senang dibebaskan dari penjara Israel.

“Saya ingin berterima kasih kepada masyarakat di Gaza atas perlawanan mereka dan semoga Tuhan memberkati mereka dengan kesabaran,” katanya.

39 Warga Palestina Yang Ditawan Israel Dibebaskan

Warga Palestina yang ditawan Israel
Sebanyak 39 warga Palestina dibebaskan dari penjara Israel, dalam gencatan senjata.

Dalam kesepakatan gencatan senjata selama 4 hari ini, Israel dan Hamas sepakat untuk membebaskan sandera.

Kini Israel baru membebaskan total 39 perempuan dan anak-anak Palestina dari penjara Israel.

Selain itu, 200 truk bantuan juga diperkirakan akan memasuki Gaza selama gencatan senjata berlangsung.

Hamas sendiri telah membebaskan 24 tawanan yang ditahan di Gaza sejak Jumat lalu.

Milisi menyerahkan tawanan Israel kepada Komite Palang Merah Internasional di Gaza, yang kemudian akan membawa para tawanan itu ke Mesir melalui penyeberangan Rafah.

Para sandera tersebut juga akan dibawa ke pangkalan militer di gurun Negev di Israel untuk pemeriksaan kesehatan.

Setelah itu, helikopter akan mengangkut mereka ke rumah sakit di sekitar Israel, tempat reunifikasi dengan keluarga.

 

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Sopiyan
Editor