TANGSELIFE.COM – Platform X atau yang dulunya dikenal dengan nama Twitter, resmi mengizinkan penggunanya mengunggah konten dewasa.

Dalam pembaruan terbaru pada kebijakan penggunaan, pihak mereka mengungkapkan bahwa pengguna bisa membagikan konten telanjang atau perilaku seksual dewasa yang diproduksi dan didistribusikan secara konsensual, dengan aturan diberi label dengan benar dan tak ditampilkan secara mencolok.

“Kami percaya bahwa pengguna dapat membuat, mendistribusikan, dan mengonsumi konten dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan secara suka sama suka,” tulis dalam keterangan platform X.

Persyaratan Konten Dewasa di X atau Twitter

Menurut jejaring media sosial X, ekspresi seksual seperti visual atau tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah.

Perusahaan percaya pada otonomi orang dewasa untuk terlibat dan membuat konten yang mencerminkan keyakinan, keinginan, dan pengalaman mereka sendiri, termasuk yang berkaitan dengan seksualitas.

Pihak mereka menyeimbangkan kebebasan tersebut dengan membatasi paparan konten dewasa bagi anak-anak atau pengguna dewasa yang memilih tak melihatnya.

Selain itu, dilarang juga konten yang mempromosikan eksploitasi, penolakan, objektifikasi, seksualisasi atau kekerasan terhadap anak di bawah umur, dan perilaku tak sopan.

Media sosial tersebut juga tak mengizinkan konten dewasa tersebut ditampilkan di tempat yang mudah terlihat, seperti foto profil atau spanduk.

X jadi Media Sosial yang Beda dari Lainnya

X sangat aktif dan berusaha membedakan platform-nya dengan pesain lain yang ‘mengharamkan pornografi secara terbuka’ seperti Meta, YouTube, dan TikTok.

Dengan adanya kebijakan baru ini, Brooke Erin Duffy selaku Profesor Komunikasi di Cornell University melihat perusahaan sepertinya sedang mendekati para pekerja-termasuk pembuat konten dan artis yang telah tersingkirkan oleh pedoman platform yang cenderung membatasi ketelanjangan atau ekspresi seksual.

Sebelumnya, X memang mengizinkan pornografi sebelum diakuisisi Elon Musk.

Berdasarkan laporan Reuters pada Oktober 2022, X memperkirakan 13 persen dari seluruh postingan di platform tersebut berisi konten dewasa.

Pengunggah Konten Dewasa Perlu Menyesuaikan Pengaturannya

X mendorong pengguna yang secara teratur mengunggah konten dewasa di platform untuk menyesuaikan pengaturan media mereka, yang akan menempatkan ‘semua gambar dan video di belakang peringatan konten yang perlu diketahui sebelum media dapat dilihat”.

Pengaturan tersebut terletah di bawah ‘Privasi dan keamanan > Postingan Anda.

Dengan begitu pengguna bisa mengaktifkan opsi yang menjelaskan “Tandai media yang diposting sebagai materi yang mungkin sensitif”.

Pengguna juga bisa menambahkan peringatan konten satu kali pada setiap unggahan.

Pengguna di bawah 18 tahun (atau mereka yang tak mencantumkan tanggal lahirnya) tak bisa mengklik untuk melihat postingan yang ditandai sebagai konten dewasa.

Pengguna X bisa melaporkan konten dewasa yang tak ditandai atau pelanggaran lainnya melalui fitur pelaporan aplikasi.

Pengguna terlapor bisa mengajukan banding atas keputusan platform jika yakin bahwa X yang melakukan kesalahan.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter