TANGSELIFE.COM – Sebuah video viral di media sosial menayangkan dugaan aksi perundungan (bullying) terhadap bocah SD di Bekasi, Jawa Barat.
Dinarasikan bahwa seorang bocah SD dibully oleh sejumlah pelajar SMA.
Dari video tersebut terlihat seorang anak dengan celana SD berwarna merah dikerubungi oleh remaja.
Mereka terlihat seperti mengenakan celana seragam SMA berwarna abu-abu.
Tak jelas rupa dari pelajar-pelajar tersebut lantaran di-blur dan perbincangan mereka juga tak begitu jelas terdengar.
Dari kabar yang beredar, aksi perundungan bocah SD ini terjadi di Kayuringin, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, pada Sabtu, 25 November 2023.
Kapolsek Bekasi Selatan Kompol Jurpiono menjelaskan terkait duduk perkara kasus ini.
Katanya, kasus bocah SD yang dibully tersebut terjadi setelah pelaku dan korban bermain sepakbola.
“Berawal dari main bola bareng kemudian ada kesalahpahaman,” ungkapnya.
Saat bermain sepakbola, seorang bocah SD terjatuh, keributan pun terjadi.
“Pada saat main bola ada anak SD yang sempat terjatuh kemudian salah satu temannya nggak terima dan marah-marah ke anak SMA,” tutur Jupriono.
Kasus tersebut sampai membuat pihak kepolisian turun tangan agar kedua pihak dimediasi.
Ia juga memastikan tidak ada kekerasan fisik dari keributan tersebut, hanya bullying berbentuk verbal.
Aksi Perundungan Bocah SD Karena Kekalahan Skor
Dari sumber lain yang merupakan salah satu orang tua wali murid membeberkan kronologi awal perundungan terhadap anak SD.
Aksi tersebut terjadi di lapangan futsal pada Jumat, 24 November 2023 siang.
Seorang anak SD nampak dikerubungi remaja SMA yang meledek orang tua korban.
“Mereka lagi sparing main bola tapi abangnya kalah skor 2-9, jadi si anak SD merasa bangga menang dari abang-abang,” kata orang tua wali murid tersebut.
Remaja SMA yang merasa kalah meledek para anak SD tersebut sampai melakukan tindakan yang seharusnya tak boleh dilakukan.
Setelah kasus ini viral, orang tua anak SD dan remaja SMA tersebut melakukan mediasi.
Kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikannya secara baik-baik, sehingga hasil mediasi pun berakhir dengan damai.