TANGSELIFE.COMDepresi merupakan bentuk kondisi kesehatan mental yang dialami manusia yang kerap muncul bersamaan dengan kecemasan.

Kondisi ini bisa ringan dan sementara atau berat dan berkepanjangan.

Beberapa orang ada yang mengalami depresi hanya sekali dalam hidupnya ada juga yang mengalaminya berkali-kali.

Tak hanya terjadi di orang dewasa, semua anak pernah mengalami perasaan sedih atau murung.

Kondisi ini sangat wajar dalam proses tumbuh kembang mereka.

Akan tetapi, kondisi emosi ini bisa menjadi masalah jika dirasakan secara intens dan berkepanjangan, apalagi jika berpengaruh pada kehidupan anak, mulai dari lingkungan pergaulannya, keluarga, hingga sekolah.

Jika dibiarkan, depresi bisa berujung pada aksi bunuh diri.

Hal tersebut bisa dicegah lebih dini dengan dukungan yang tepat.

Penting untuk mengetahui bahwa ada banyak hal yang bisa dilakukan untuk membantu para remaja sekolah yang memiliki dorongan untuk melakukan tindakan ini.

Kabar baiknya, depresi bisa diatasi dan hal-hal yang bisa dilakukan orang tua untuk membuat anak mereka yang masih remaja merasa lebih nyaman.

Sebelum itu, kenali terlebih dahulu penyebab dan gejala depresi berikut ini.

Penyebab Depresi

Penyebab Depresi

Dikutip dari situs Unicef, depresi bisa terjadi sebagai reaksi terhadap suatu peristiwa, misalnya penganiayaan, kekerasan di sekolah, kematian orang terdekat, atau masalah keluarga seperti kekerasan rumah tangga atau perpisahan orang tua.

Sementara itu, kondisi kesehatan mental yang bisa terjadi pada remaja sekolah ini bisa timbul karena ketidakbahagiaan atau kondisi mudah tersinggung yang berlangsung lama.

Hal ini cukup umum dialami anak berusia pra-remaja dan remaja, akan tetapi sering tak dikenali.

Bagi sebagian anak, perasaan ini diekspresikan sebagai ‘tidak bahagia’ atau ‘sedih’.

Ada juga yang mengaku ingin melukai diri, bahkan mengakhiri hidupnya.

Anak dan remaja yang mengalami depresi lebih berisiko menyakiti diri sendiri, sehingga ujaran-ujaran seperti ini harus selalu ditanggapi dengan serius.

Remaja yang terlihat sedih belum tentu depresi, akan tetapi jika kesedihan itu bertahan atau mengganggu aktivitas sosial, membuat anak kehilangan minat, menghambat prestasinya di sekolah atau mengganggu hubungannya dengan keluarga, bisa jadi ini berarti ia memerlukan dukungan dari tenaga profesional bidang kesehatan mental.

Hanya tenaga kesehatan profesional yang bisa mendiagnosis depresi, jadi jangan ragu untuk meminta nasihat mereka apabila kamu sebagai orang tua khawatir dengan kondisi anak.

Gejala Depresi pada Remaja

Gejala Depresi

Kondisi kesehatan mental ini berbeda-beda bagi setiap anak, berikut adalah gejala yang umum terjadi.

Gejala Fisik:

– Lelah atau tidak ada energi, padahal sudah istirahat cukup

– Gelisah atau sulit konsentrasi

– Sulit melakukan kegiatan sehari-hari

– Perubahan selera makan atau pola tidur

– Rasa nyeri atau sakit yang muncul tanpa sebab

Gejala Emosional dan Mental:

– Rasa sedih, cemas, atau mudah marah yang terus menerus

– Hilang minat untuk bergaul dan melakukan kegiatan yang biasanya disukai

– Menarik diri dari orang lain dan merasa kesepian

– Merasa tidak berharga, tak memiliki harapan, atau merasa bersalah

– Mengambil tindakan-tindakan berisiko yang tidak biasanya dilakukan

– Menyakiti diri atau memiliki pikiran untuk mengakhiri hidup

Mengingat depresi hanya bisa didiagnosis oleh ahli yang berkualifikasi di bidangnya, penting bagi orang tua untuk meminta batuan kepada tenaga ahli psikolog atau psikiater.

Jika menurut penilaian ahli anak perlu diberikan perawatan, opsi perawatan dapat meliputi konsultasi agar ia belajar mengelola pikiran dan perasaannya, ataupun kombinasi terapi konsultasi dan pengobatan.