TANGSELIFE.COM – Sekitar 50 ribu warga Gaza utara diklaim Israel telah mengungsi ke Gaza selatan pada Rabu 8 November 2023.

Juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, mengatakan pengungsi warga Gaza utara ke selatan berlangsung selama lima jam setelah pasukan Israel membukan jalan Salah El-Din.

Satu hari sebelumnya yakni pada Selasa 7 November 2023, warga Gaza utara juga diketahui sudah mulai berjalan menuju selatan.

Momen warga Gaza utara mengungsi ke Gaza selatan dibagikan unit Kementerian Pertahanan Israel melalui Twitter X.

Para pengungsi melintas pos pemeriksaan IDF (pasukan pertahanan Israel) yang berada di Jalan Salah Eddin, salah satu dari dua jalan raya utama utara-selatan Gaza.

Para pengungsi mengatakan mereka telah berjalan berjam-jam tanpa membawa apa-apa selain botol air.

Sebagian pengungsi lainnya membawa bendera putih yang menandakan harapan agar diberi perjalanan yang aman.

Israel Paksa Warga Gaza Utara Pindah ke Selatan

Warga Gaza utara telah sering dipaksa Israel untuk mengungsi ke selatan.

Militer Israel mengatakan masyarakat akan lebih aman di Gaza selatan, meski serangan udara di sana pun terus berlanjut.

Pasukan Israel kemudian membuka Jalan Salah El-Din, salah satu jalan utama menuju bagian selatan Jalur Gaza.

Militer Israel memerintahkan warga sipil untuk menggunakan jalan tersebut sebagai jalur evakuasi.

Jalan Salah El-Din berjarak lebih dari 14,5 kilometer dari ujung Gaza utara hingga Wadi Gaza, nama lembah yang digunakan militer Israel untuk membagi Gaza utara dan selatan.

PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) memperkirakan ada 5.000 orang yang menempuh perjalanan ke Gaza selatan pada hari Senin 6 November.

Sehari setelahnya, warga yang mengungsi bertambah menjadi sekitar 15.000 orang.

Juru bicara militer Israel, Danie Hagari, mengklaim sebanyak 50.000 orang telah meninggalkan Gaza utara di sepanjang Jalan Salah al-Din pada Rabu 8 November 2023.

Daniel Hagari menegaskan tidak ada gencatan senjata, melainkan ‘jeda kemanusiaan’ untuk memungkinkan warga dari utara pindah ke selatan.

Amerika Serikat (AS) Larang Israel Kuasai Gaza

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS berjanji bahwa pemerintah Palestina yang akan memimpin Gaza jika perang Israel-Hamas berakhir.

Pernyataan Blinken sekaligus membantah upaya Israel menguasai Gaza dengan dalih bertanggung jawab atas keamanan tanpa batas waktu.

Blinken menyebut diperlukan periode transisi untuk mengakhiri konflik dan pemerintahan di Gaza pasca perang wajib menyertakan kepemimpinan Palestina.

“Harus menyertakan kepemimpinan yang dipimpin Palestina dan bersatu dengan Tepi Barat di bawah otoritas Palestina,” ujar Blinken diwartakan The Guardian, Rabu 8 November 2023.

Blinken menandaskan bahwa setelah konflik berakhir, maka tak akan ada okupasi di Gaza oleh Israel.

Pernyataan Blinken membuat upaya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah menghancurkan Hamas menjadi sulit untuk mengokupasi Gaza.

“Tak boleh ada usaha untuk memblokade dan mengepung Gaza. Tak boleh ada pengurangan wilayah Gaza,” pungkas Blinken.