TANGSELIFE.COM – Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) rencananya akan menerapkan Sistem Satu Arah (SSA) di dua ruas jalan pada tahun 2024 mendatang.

Kedua ruas jalan tersebut diantaranya Jalan Parigi Raya hingga Jalan Pondok Kacang yang berada di Kecamatan Pondok Aren dan ruas Jalan Pajajaran hingga Jalan Otista yang berada di Kecamatan Pamulang.

Dengan penerapan Sistem Satu Arah itu, Dishub Tangsel berharap kemacetan di ruas jalan tersebut dapat terurai.

Rencana penerapan Sistem Satu Arah di sebagian wilayah Kota Tangsel mendapat respon Pengamat Transportasi dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas.

Menurut Darmaningtyas, penerapan sistem satu arah untuk mengurai titik kemacetan merupakan langkah yang kurang efektif.

Selain itu, lanjutnya, penerapan sistem satu arah juga akan merugikan masyarakat karena harus menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya.

“Satu arah itu dimana-mana itu tidak efektif, memboroskan waktu dan BBM (Bahan Bakar Minyak, red), jadi sebaiknya sistem satu arah itu tidak diambil (diterapkan),” kata Darmaningtyas ketika dihubungi Tangselife.com, Selasa, 12 Desember 2023.

Sebaliknya, ia lebih menyarankan agar Dishub Tangsel untuk lebih menertibkan dan mengoptimalkan jalan sesuai dengan fungsinya.

“Jalan itu untuk pergerakan, tidak untuk parkir tidak untuk PKL, jadi lebih baik mengoptimalkan fungsi jalan dibandingkan membuat satu arah,” tuturnya.

Selain itu, Darmaningtyas juga menyarankan agar Pemkot Tangsel untuk fokus mengadakan dan mengoptimalkan moda transportasi publik untuk mengurai kemacetan.

Pria yang juga merupakan Ketua dan Pendiri Institut Studi Transportasi (Instran) itupun melanjutkan, apalagi Kota Tangsel merupakan salah satu Kota penyangga Jakarta.

Sehingga mobilitas masyarakat dari Kota Tangsel menuju Jakarta dapat diakomodir oleh transportasi yang akan disediakan.

“Sebagai daerah penyangga yang sebagian besar warganya bekerja di Jakarta dia harus memiliki layanan angkutan umum yang baik,” ungkapnya.

“Sehingga warganya itu melakukan mobilitas ke jakarta itu dengan menggunakan angkutan umum,” pungkasnya.

Darmaningtyas mengungkapkan, akar masalah kemacetan salah satunya dikarenakan banyaknya masyarakat yang menggunakan kendaraan pribadi untuk melakukan berbagai aktivitas.

Oleh karena itu, mengurangi volume kendaraan pribadi di jalan merupakan langkah tepat untuk mengurai kemacetan.

“Kemacetan itukan karena banyaknya kendaraan pribadi, solusinya adalah memindahkan pengguna kendaraan pribadi ke angkutan umum,” pungkasnya. (Andre Pradana)

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow