TANGSELIFE.COM- Adu banteng antara KA Turangga dengan KA Commuterline Bandung Raya pada 5, Januari 2024 menelan korban jiwa.
Sampai dengan hari ini, diketahui ada 37 penumpang yang mengalami luka ringan dan 4 petugas KA yang meninggal dunia yang terdiri dari masinis, asisten masinis, pramugara, dan security.
Adapun, 37 penumpang yang mengalami luka-luka telah di bawa ke rumah sakit terdekat mulai dari RSUD Cicalengka, RS Edelwis, RS AMC, dan RS Santosa.
Sementara, penumpang yang selamat langsung dievakuasi dan dibawa ke stasiun terdekat untuk melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi yang telah disediakan KAI.
Sebagai informasi, kecelakaan antara KA Turangga relasi Surabaya Gubeng-Bandung mengangkut 287 orang dan KA Comuuterline Bandung Raya membawa 191 penumpang terjadi di KM 81+700 petak jalan antara Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah bekoordinasi dengan KNKT, TNI/Polri, Basarnas, DJKA Kemenhub, dan berbagai pihak untuk mengivestigasi kecelakaan yang melibatkan KA Turangga dan Kereta Lokal Bandung Raya.
PT KAI Lakukan Evakuasi KA Turangga dan KA Bandung Raya Hari ini.
Kementerian Perhubungan menurunkan tim gabungan untuk membantu PT KAI dalam menjalankan evakuasi di lokasi kejadian tabrakan KA Turangga dan KA Commuterline Bandung Raya.
Untuk membantu proses evakuasi ini setidaknya melibatkan dua stasiun untuk memberikan sumber bantuan seperti crane dan sarana penolong dari Stasiun Kiaracondong dan Stasiun Solo Balapan.
Vice President Public Realtions PT KAI Joni Martinus mengungkapkan, evakuasi terhadap kedua rangkaian kereta dilakukan dengan menggunakan tiga crane sebagai upaya untuk membuat jalur petak Stasiun Haurpugur – Stasiun Cicalengka bisa dilewati pada Sabtu, 6 Januari 2023.
PT KAI berusaha secepatnya untuk bisa memulihkan perjalanan KA dapat kembali normal, lalum tim teknis akan memeriksa kodisi kelayakan rel di lokasi kecelakaan.
Selain itu, sebagai wujud keseriusan KAI untuk menemukan sumber penyebab kecelakaan maka seluruh tim gabungan pun dikerahkan untuk melakukan investigasi.
Hal ini dilakukan agar secepatnya bisa dilakukan evaluasi untuk meminimalitsir terjadinya kecelakaan serupa di kemudian hari.