TANGSELIFE.COM – Sejumlah hotel di Samarinda dan Balikpapan penuh menjelang upacara HUT ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Sehubungan dengan hal itu, Hariyadi BS Sukamdani selaku Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengungkapkan ketersediaan kamar di beberapa kota dekat IKN, seperti Samarinda dan Balikpapan telah terisi penuh 100 persen.

Karena banyaknya permintaan, harga hotel di Samarinda dan Balikpapan juga menjadi mahal.

Berdasarkan laporan dari PHRI daerah, pihak hotel di Samarinda dan Balikpapan menaikkan harga sampai 20 persen.

“Hukum pasar antara suplai dan demand, kalau demand-nya besar suplainya kecil pasti naik harganya,” ungkap Hariyadi.

PHRI mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari sementara pemesanan kamar melalui kontak yang tertera di Google Business hotel masing-masing.

Hal itu dikarenakan adanya modus peretasan akun Google Business sekitar 369 hotel yang dikelola PHRI sejak 11 Agustus 2024.

Peretasan akun Google Business itu dilakukan dengan cara mengganti nomor telepon dengan nomor WhatsApp dan mengganti nomor rekening bank yang menyangkut reservasi hotel.

Hariyadi mengungkapkan, mengacu pada UU ITE, kasus tersebut masuk dalam jenis pemalsuan data elektronik yang dilakukan berbarengan di seluruh wilayah Indonesia.

Berdasarkan laporan sementara, kasus ini terjadi di wilayah Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, hingga Sulawesi Selatan.

Hingga kini PHRI masih membuka laporan dari Badan Pimpinan Daerah (BPD) PHRI.

Tercatat jumlah hotel yang yang terdampak sebanyak 369 hotel yakni 156 di Jawa Tengah, 60 hotel di Sumatera Barat, 36 hotel di Bandung Jawa Barat, 92 hotel di Jawa Timur, 18 hotel di Sulawesi Tengah, dan 8 hotel di Lampung.

Peretasan ini terjadi karena akun Google Business hotel adalah platform terbuka dan bisa diakses, bahkan diubah oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

Penipuan ini hanya berdampak pada reservasi melalui nomor telepon yang tertera di Google Business, sehingga situs hotel dan reservasi melalui online travel agent (OTA) tak terdampak.

Saat calon tamu menghubungi nomor telepon yang sudah diubah di Google Business hotel, pelaku penipuan itu menawarkan reservasi kamar dengan harga yang lebih murah untuk menarik korban.

Untuk itu, Hariyadi mengimbau pada masyarakat untuk menghindari sementara pemesanan atau reservasi kamar melalui kontak yang ada di Google Business hotel masing-masing.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter