TANGSELIFE.COMLupus nefritis merupakan salah satu jenis penyakit autoimun yang menyerang ginjal akibat dari systemic lupus erythematosus (SLE) atau sering disebut lupus.

Sementara itu, lupus merupakan jenis penyakit autoimun yang bisa memengaruhi berbagai bagian tubuh, seperti kulit, sendi, ginjal, dan organ dalam lainnya.

Nah, lupus nefritis ini adalah komplikasi serius dari lupus yang menyerang ginjal.

Penyakit tersebut terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan ginjal, di mana peradangan ini menyebabkan kerusakan pada glomerulus (pembuluh darah kecil dalam ginjal yang menyaring darah).

Apabila dibiarkan tanpa pengobatan, lupus jenis ini bisa menyebabkan kerusakan permanen pada ginjal dan berakhir pada kondisi gagal ginjal.

Sebanyak 60% pasien lupus bisa menderita penyakit ini.

Awalnya, lupus nefritis menyebabkan inflamasi pada ginjal.

Saat peradangan terjadi, ginjal mengalami penurunan fungsi untuk penyaringan hingga menyebabkan protein keluar melalui urine.

Tubuh yang kekurangan protein bisa ditandai dengan gejala bengkak pada wajah dan tungkai.

Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa berujung pada gagal ginjal.

Penderitanya mungkin memerlukan perawatan seperti hemodialisis (cuci darah) secara rutin yang membantu membersihkan darah melalui mesin penyaringan.

Ketika ginjal sudah rusak berat, penderita mungkin memerlukan transplantasi ginjal.

Hasil penelitian internasional yang melibatkan berbagai etnis menunjukkan bahwa lupus nefritis paling sering ditemukan pada laki-laki, terutama usia muda, pada kelompok etnis Afrika, Asia, dan Hispanik.

Sebuah studi dari Spanyol menemukan bahwa penyakit ini terdiagnosis pada sekitar 30,5% dari total pasien dengan SLE.

Rata-rata usia saat lupus nefritis didiagnosis adalah 28,4 tahun.

Risiko mengembangkan lupus ini secara signifikan lebih tinggi pada individu yang lebih muda dan pada laki-laki.

Penyebab Lupus Nefritis

Lupus Nefritis
Penyakit lupus nefritis disebabkan karena berbagai macam faktor

Tak diketahui pasti apa penyebab sistem imun menyerang sel-sel ginjal.

Namun ada beberapa faktor risiko yang diduga bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami lupus nephritis, seperti:

– Faktor genetik, bisa terjadi pada mereka yang telah didiagnosis dengan lupus sistemik atau memiliki anggota keluarga dengan riwayat penyakit lupus.

– Jenis kelamin, lebih sering menyerang wanita, akan tetapi pria lebih sering mengalami lupus ini.

– Usia, penyakit tersebut biasanya menyerang mereka yang berusia di antara 20-40 tahun

– Etnis, orang Afrika-Amerika, Asia, dan Latin

– Obesitas, peradangan yang terjadi pada obesitas bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami lupus nefritis

– Paparan zat kimia, seperti logam berat bisa merusak sel-sel ginjal dan meningkatkan risiko penyakit ini

Selain beberapa faktor di atas, perlu digaris bawahi bahwa aktivitas merokok juga diketahui bisa memicu respons inflamasi dan merusak sel-sel ginjal yang meningkatkan risiko penyakit lupus nefritis.

Selain itu, orang dengan penyakit lupus sistemik yang tak terkontrol juga bisa berisiko lebih tinggi terkena penyakit ini.

Gejala Lupus Nefritis

Lupus Nefritis
Berkaitan dengan ginjal, penderita lupus nefritis mengalami banyak perubahan pada urine

Seseorang yang menderita penyakit lupus nefritis mengalami gejala yang bervariasi.

Beberapa di antaranya terjadi mirip dengan gangguan ginjal, antara lain:

1. Perubahan urin

Penderita penyakit ini bisa mengalami penurunan jumlah urine, urine berwarna gelap, urine berbusa, rasa sakit saat buang air kecil, bahkan terdapat darah dalam urine (hematuria).

2. Pembengkakan

Pembengkakan ini bisa terjadi pada kaki, tangan, wajah, atau bagian tubuh lainnya akibat penumpukan cairan.

3. Tekanan darah tinggi

Lupus nefritis bisa menyebabkan peningktan tekanan darah (hipertensi) yang sulit terkontrol.

4. Nyeri pada area ginjal

Seseorang yang menderita penyakit lupus nephritis kerap merasa nyeri di area ginjal

5. Merasa sering lelah

Penyakit ini memungkinkan penderitanya merasakan lelah yang berlebihan, bahkan setelah istirahat yang cukup.

6. Mual dan muntah

Lupus nephritis juga membuat penderitanya merasakan mual dan muntah karena penumpukan racun dalam tubuh.

7. Penurunan nafsu makan

Penurunan nafsu makan menjadi gejala penyakit lupus nephritis disertai berat badan yang kian menurun.

8. Kulit dan rambut yang rapuh

Seseorang dengan lupus nephritis juga mengalami kerontokan rambut dan kulit kering serta rapuh.

Bahaya Penyakit Lupus Nefritis

Lupus Nefritis
Pasien penderita lupus nefritis berakhir pada komplikasi gagal ginjal hingga harus cuci darah

Komplikasi dari lupus nefritis bisa berujung pada penyakit gagal ginjal.

Bagi pasien yang mengalami komplikasi gagal ginjal, pilihan pengobatan yang bisa dilakukan meliputi:

1. Hemodialisis atau cuci darah

Bisa membantu menggantikan fungsi ginjal dengan mengeluarkan cairan limbah dari tubuh, menjaga keseimbangan yang tepat dari mineral dalam darah, dan mengatur tekanan darah dengan menyaring darah melalui mesin.

2. Transplantasi ginjal

Ketika ginjal sudah tak lagi berfungsi, pasien lupus nefritis bisa menjalani prosedur transplantasi ginjal, yaitu menempatkan ginjal yang sehat dari pendonor untuk mengganti ginjal penderita.