TANGSELIFE.COM – Data harian hingga 23 Oktober 2023, kasus positif cacar monyet atau Mpox di Indonesia sudah ada10 kasus.

Hal itu membuat Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) terus menghimbau masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada penularannya.

Kini seluruh pasien yang positif Mpox tersebut, tengah menjalani isolasi dan perawatan sejak 13 Oktober 2023.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit dr Maxi Rein Rondonuwu, mengatakan untuk kenaikan kasus positif Mpox di DKI salah satunya dipicu penularan seks berisiko.

Karena penulannya itu, terjadi melalui kontak langsung melalui cairan tubuh atau lesi kulit orang yang terinfeksi.

Dengan bertambahnya kasus tersebut, Maxi mengatakan, Kemenkes RI pun langsung melakukan upaya penanggulanngan.

Dengan setidaknya 3 upaya yang dilakukan, yaitu surveilans, terapeutik dan vaksinasi, kepada masyarakat.

Upaya surveilans dilakukan dengan penyelidikan epidemiologi dan penyiapan laboratorium pemeriksa.

Terapeutik dengan memberikan terapi simtomatis, pemenuhan logistik antivirus khusus Mpox serta pemantauan kondisi pasien.

Dalam pencegahannya agar tidak terjadi bertambahnya kasus tersebut, Kemenkes RI pun melakukan vaksinasi Mpox, khususnya bagi kelompok masyarakat yang paling berisiko.

“Kriteria penerima vaksin Monkeypox adalah laki-laki yang dalam 2 minggu terakhir melakukan hubungan seksual berisiko dengan sesama jenis dengan atau tanpa status orang dengan HIV (ODHIV),” Ujar dr Maxi.

“Stok vaksin Monkeypox kita aman. Saat ini, sebanyak 991 vial vaksin Monkeypox sudah didistribusikan ke Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta untuk memenuhi kebutuhan program vaksinasi Monkeypox yang akan mulai diberikan Oktober ini,” pungkasnya.

Sopiyan
Editor