TANGSELIFE.COM – Program Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul atau KJMU di DKI Jakarta tengah berpolemik. Pemicunya, adanya pengahapusan data penerima secara mendadak.

Polemik KJMU ini ramai di media sosial. Pasalnya, ada penerima yang kini datanya sudah dihapus ke dalam kategori penerima KJMU.

Dikutip dari kompas, keluhan dicabutnya KJMU ini diungkapkan Lema (19). Warga Jakarta itu tengah kebingungan, lantaran bantuan beasiswa dari Pemprov DKI Jakarta dicabut.

Hal itu lantaran namanya sudah tak lagi terdaftar dalam program KJMU. Bahkan, adiknya yang terdaftar penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) pun kini dicabut.

Alhasil selain, Lema, adiknya yang duduk dibangku SMP pun kebingungan soal biaya pendidikan itu.

Bahkan, Lema yang tengah menjalani pendidikan di Universitas Sebelas Maret (UNS) semester dua itu terancam putus kuliah.

“Aku terancam bakalan putus kuliah, ayah aku petugas satpam di perusahaan swasta,” katanya dikutip dari kompas.

Diketahui, KJMU merupakan program beasiswa yang dicanangkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. Beasiswa itu menyasar untuk siswa atau mahasiswa berprestasi tetapi terkendala masalah ekonomi. Program ini berlanjut ke era Gubernur Anies Baswedan.

Tetapi, kini soal KJMU itu berpolemik lantaran ada penerima yang graduasi secara tiba-tiba sehingga membuat penerima KJMU kebingungan.

Penerima beasiswa KJMU itu pun berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial. Tetapi, kini ada penyesuaian, sejumlah penerima manfaat pun dicabut.

Soal polemik pencabutan KJMU itu, Pj Gubernur Heru Budi Hartono angkat suara. Menurutnya, data penerima KJMU itu berdasarkan DTKS Kemensos mengalami penyesuaian sejak November-Desember 2023.

Selain itu, data penerima KJMU itu juga diselaraskan dengan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) DKI Jakarta untuk memastikan penerima KJMU bukan orang mampu.

“Dia memiliki kendaraan dan dia orang yang mampu masa kita berikan bantuan? Padahal dana ini terbatas, kita bisa berikan bantuan kepada masyarakat yang tidak mampu yang layak secara data,” terang Heru kepada wartawan, Rabu, 6 Maret 2024.

Intan
Editor
Intan
Reporter