TANGSELIFE.COM – Warga Tangsel kini tak perlu membutuhkan waktu dan menempuh perjalanan panjang menuju lokasi wisata kebun.

Di Cisauk, Kabupaten Tangerang, terdapat wisata kebun petik melon yang dapat dengan sangat mudah dikunjungi warga Tangsel.

Wisata kebun petik melon bernama Akaruku Hydrofarm ini tepatnya berlokasi di Jalan Gunung Maloko Nomor 123, Dangdang, Cisauk, Kabupaten Tangerang.

Di Akaruku Hydrofarm, para pengunjung bisa berpengalaman memetik buah melon sendiri dari pohonnya.

wisata petik melon di Cisauk
wisata kebun petik buah melon di Cisauk Tangerang

Wisata Kebun Petik Melon Akaruku Hydrofarm

Pengelola sekaligus pemilik Akaruku Hydrofarm, Joe Agung, menerangkan istilah ‘Akaruku’ berasal dari bahasa Jepang yang berarti ‘terang’.

Adapun kehadiran Akaruku Hydrofarm diharapkan dapat turut memberikan terang pada industri pertanian di Tanah Air.

Para pengunjung dapat memetik buah melon yang tersedia lebih dari 100 jenis di lahan hidroponik.

Bagi pengunjung yang ingin mencoba memetik buah melon, bisa langsung berkunjung dan memilih buah yang sudah siap panen.

Di lokasi, pengunjung akan diarahkan oleh petugas green house untuk memilih buah yang sudah layak dipetik.

Namun jika pengunjung sedang ramai, tentu perlu bersabar untuk antre karena tidak diperbolehkan masuk green house dalam jumlah banyak secara bersamaan.

Disamping dikhawatirkan dapat merusak tanaman, juga menghindari buah melon yang sudah dipetik diambil orang lain.

“Ada ibu-ibu yang setelah petik buah, dia taruh buahnya di keranjang. Begitu dia jalan dan berbalik arah, melonnya sudah hilang karena diambil temannya,” tutur Joe.

Tiket Masuk Wisata Kebun Petik Melon

Akaruku Hydrofarm tidak memasang tarif tiket masuk bagi para pengunjung.

Pengunjung bisa datang langsung setiap hari mulai pukul 10.00 WIB sampai pukul 18.00 WIB.

Pengunjung hanya akan dikenakan biaya dari berat melon yang dipetik.

Per kilonya, buah melon di Akaruku Hydrofarm dihargai Rp60 ribu saja.

Wisata Kebun Budi Daya Melon

Lebih dari 100 jenis benih buah melon diimpor untuk ditanam dan dikembangkan di Akaruku Hydrofarm.

Menurut Joe, melon adalah jenis buah yang tidak mengenal musim, sehingga cocok ditanam di semua musim.

Disamping itu, umumnya melon ditanam di dataran rendah seperti di kawasan Cisauk, Tangerang.

Periode panen buah melon di Akaruku berlangsung setiap satu kali dalam dua minggu.

Adapun 100 jenis benih melon diimpor langsung agar kelak para pengunjung punya banyak pilihan tekstur dan rasa buahnya.

Alhasil kelak pengunjung pun bisa merasakan pengalaman berbeda saat mencicipi setiap jenis buah melon.

Melon yang dibudidayakn Akaruku Hydrofarm terdiri dari dua jenis, yakni jenis daging buah yang renyah dan tipe daging buah yang lembut.

“Ada 100 lebih varian, jadi orang tidak pernah bosan. Melon tipe soft itu berasal dari Jepang, sementara yang crunchy itu dari Taiwan dan Thailand,” ujar Joe.

Selain teksturnya, warna buah melon yang dibudidayakan Akaruku Hydrofarm juga beragam.

Menurut Joe, biasanya orang cenderung menilai buah melon dengan daging berwarna oranye lebih mahal ketimbang warna hijau.

Namun kenyataannya, melon dengan daging buah berwarna hijau justru lebih mahal dan biasa disajikan unutk para raja di Jepang.