TANGSELIFE.COM – Di era digital, penipuan belanja online tak jarang terjadi dan menimpa banyak konsumen.

Sebab berkat kepraktisannya, belanja online bukan lagi soal tren, melainkan sudah menjadi kebutuhan banyak orang.

Di lain sisi, belanja online, terlebih dengan maraknya teknologi Artificial Intelligence (AI), memilki sejumlah risiko misalnya penipuan.

Penipuan konten visual dan audio yang menggunakan teknologi AI seolah testimoni dari selebritas sempat muncul belum lama ini.

Penipuan tersebut memanfaatkan AI teknologi deepfake, yang menampilkan wajah seseorang begitu nyata, padahal bukan alias palsu.

Sejumlah selebritas yang pernah dicatut namanya antara lain Melaney Ricardo, Titi DJ, Ivan Gunawan, Prilly Latuconsina hingga Najwa Shihab.

Tips Menghindari Penipuan Belanja Online

Agar terhindar dari penipuan belanja secara online yang mengggunakan, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan.

Berikut tips terhindari dari penipuan belanja secara online menurut Pakar Komunikasi Digital Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan:

1. Konten AI terlalu sempurna

Konten yang dibuat dengan menggunakan AI biasanya tampak terlalu sempurna.

Untuk itu, perhatikan detail visual pada foto atau videonya, serta bandingkan dengan foto atau video lain.

“Untuk melihat sesuatu itu asli atau dari AI biasanya untuk yang AI hasilnya terlampau sempurna.”

“Jadi kalau gambar bergerak dalam bentuk video, dia itu mulus tidak ada jeda,” jelas Firman, seperti dilansir dari Antara.

“Padahal kalau di kenyataan saat orang bicara kadang suka ada jeda atau diam sebentar,” tembahnya.

2. Lakukan riset

Untuk mengenali apakah sebuah iklan menggunakan rekayasa AI atau tidak yakni dengan memeriksa keaslian melalui riset.

Misalnya, menggunakan mesin pencari seperti Google atau aplikasi lain untuk mendeteksi konten AI.

“Biasanya untuk produk yang tidak bergerak itu kadang hasil gambarnya terlalu indah. Jadi sejak awal patut dicurigai. Itu bisa dicek langsung misalnya pakai Google.”

“Biasanya bisa keluar asal atau gambar aslinya. Banyak aplikasi lain juga dicari saja sebagai alat detektor konten AI,” bebernya.

3. Gunakan platform belanja online tepercaya

Sebaiknya memilih untuk berbelanja di situs atau platform terpercaya, misalnya marketplace atau website resmi produk.

Layanan marketplace atau situs resmi produk akan membantu pelanggan hingga barang pesanan tiba, termasuk jika ada komplain dari konsumen.

“Dengan layanan yang memang ada penanggung jawabnya memang lebih baik, sehingga apabila ada produk yang tidak sesuai atau produk tidak sampai itu bisa dikomplain dan ditanggapi.”

“Itu menjadi keunggulan dari marketplace karena ia bergerak sesuai aturan yang berlaku dari pemerintah,” ujar Firman.

4. Perhatikan testimoni

Membaca testimoni dari pembeli lain turut membantu mengenali indikasi sebuah produk memiliki unsur penipuan atau tidak.

Umumnya, penjual barang yang bisa dipercaya memiliki banyak pelanggan dan testimoni yang dapat dijadikan referensi.

Meski tak ditampik bahwa jumlah pengikut tidak selalu mengindikasikan sebuah produk baik dan tidak menipu.

Oleh sebab itu, perhatikan isi testimoni yang tuliskan para pembeli, apakah terlihat mencurigakan atau tampak dituliskan secara organik oleh si pembeli.

“Jadi walaupun berbelanja di media sosial, dengan melihat ciri-ciri itu masyarakat bisa tetap aman dari penipuan,” tutup Firman.