TANGSELIFE.COM –Kekejaman militer Zionis Israel makin brutal, setelah menuduh RS Indonesia di Gaza tempat perlindungan Hamas, Israel pun langsung meluncurkan 11 rudalnya ke area RS Indonesia Beit Lahiya, Gaza utara.
Dilansir dari Al Jazeera dalam live updates, pada Jumat 10 November 2023, tepatnya pukul 07.10 WIB, area rumash sakit itu dihantam 11 rudal.
Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Atef Kahlout, mengataka, akibat serangan Zionis itu, merusak banyak fasilitas rumah sakit.
Dalam video serangan 11 rudal itu juga terlihat suasana di area sekitar RS Indonesia, membuat orang-orang yang berada di halam rumah sakit pun berlarian menyelematkan diri.
Sejumlah ledakan disusul api yang membumbung di langit yang sudah gelap.
Perekam video berada di balik tiang. Terdengar para laki-laki berteriak di situasi mencekam ini.
Hingga kini, belum dapat dipastikan berapa korban akibat serangan Zionis tersebut, apakah ada korban meninggal atau tidak.
Al-Kahlout mengatakan, RS Indonesia di Gaza tidak akan beroperasi dalam 24 jam karena kekurangan bahan bakar.
Bahkan sejak, Kamis, 9 November 2023, bahan bakar solar untuk RS Indonesia hanya tersisa 1.100 liter dan hanya cukup untuk satu hari.
“RS Indonesia akan berhenti beroperasi total besok jika tidak ada solar untuk menghidupkan generator sebagai sumber listrik,” ujar al-Kahlout pada unggahan akun X lembaga kemanusiaan MER-C Indonesia.
Indonesia Kutuk Serangan Zionis ke RS Indonesia
Serangan biadab itu pun langsung direspon oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI), dengan mengutuk aksi serangan Israel itu.
“Indonesia sekali lagi mengutuk serangan-serangan biadab terhadap warga dan obyek sipil, khususnya fasilitas-fasilitas kemanusiaan di Gaza,” kata juru bicara
Kemlu RI Lalu Muhammad Iqbal dalam rilis resmi, Jumat, 10 November 2023.
Dia juga menegaskan kembali, bahwa RS Indonesia menjadi fasilitas medis yang tersisa di Gaza sekaligus menjadi tempat pengungsian warga.
Di kesempatan itu, Iqbal juga mengatakan sasaran rudal adalah daerah Taliza’tar, dimana lokasi itu sangat dekat dengan Rumah Sakit Indonesia.
“Sehingga RS Indonesai di Gaza mengalami sejumlah kerusakan fisik tambahan,” pungkasnya.
