TANGSELIFE.COM – Sistem Satu Arah dikabarkan akan mulai diberlakukan di sejumlah ruas jalan wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel, mengatakan pemberlakuan Sistem Satu Arah di sejumlah ruas jalan dimaksudkan untuk mengurai kemacetan di tahun 2024 mendatang.

Kepala Bidang Lalu Lintas Dishub Tangsel, Saidun, membeberkan sejumlah ruas jalan yang akan memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA).

Sistem Satu Arah, Jalan Pajajaran
Kemacetan lalu lintas Jalan Pajajaran terjadi hampir sepanjang pagi hingga malam. Baik dari arah Pamulang ke Ciputat atau sebaliknya. (tangselife.com/andre pradana)

Rencananya, SSA akan diberlakukan di ruas Jalan Parigi Raya hingga Jalan Pondok Kacang yang berada di Kecamatan Pondok Aren.

Di samping itu, SSA juga akan diterapkan di ruas jalan Kecamatan Pamulang, yaitu Jalan Pajajaran yang dimulai dari Bundaran Unpam hingga Jalan Otista, tepatnya depan Rumah Sakit (RS) Sari Asih Ciputat.

Ruas jalan yang menerapkan SSA diprakirakan sepanjang 2 kilometer dan efektif waktu penerapannya pada pagi hari dari jam 06.00 WIB sampai jam 08.00 WIB.

Saidun menjelaskan, untuk penerapan SSA di Jalan Pajajaran Pamulang hingga Jalan Otista Ciputat, pengendara dari arah Ciputat atau Sasak Tinggi yang menuju Pamulang dialihkan ke Jalan Dewi Sartika lampu merah Gaplek.

“Kita sudah berkoordinasi dengan pihak Tol Cinere, mereka di tahun ini selesai melaksanakan pembangunan flyover-nya,” ujarnya.

Skema Sistem Satu Arah Perjalanan Lebih Jauh

Saidun tak menampik bahwa dengan adanya pengalihan jalan tersebut membuat masyarakat akan menempuh jalur lebih jauh.

Oleh karena itu, pihaknya akan memanfaatkan ruas jalan alternatif di Bambu Apus bagi masyarakat dari arah Ciputat atau Sasak Tinggi untuk menuju ke Pamulang.

“Menuju Pamulang ada jalan alternatif yang dari Sasak Tinggi lewat belakang Bambu Apus. Nanti jalan Bambu Apus bisa kita manfaatkan,” ungkap Saidun.

Untuk jalan alternatif Bambu Apus tersebut, sejumlah petugas Dishub akan disiagakan untuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.

“Kita juga akan mengerahkan petugas di jalan alternatif itu, lalu memasang sejumlah rambu lalu lintas agar masyarakat tidak bingung melewati jalan itu,” pungkasnya. (Andre Pradana)

Dien
Editor