TANGSELIFE.COM- Kisruh persoalaan Dewi Persik dengan ketua RT lingkungan tempat tinggalnya masih terus berlanjut.

Awal mula permasalahan itu terjadi ketika Dewi Persik merasa dipalak sebesar Rp 100 juta oleh Ketua RT 06 Lebak bulus, yang bernama malkan karena ingin menitipkan hewan kurban miliknya.

Dewi Persik pun tidak terima terkait penolakan sapi kurban miliknya yang dilakukan Malkan.

Menurut pengakuan Dewi Persik, dirinya harus membayar sebesar Rp 100 juta jika ingin berkurban di wialayahnya itu.

Kabar tentang penolakan hewan kurbannya ini pertama kali diungkapkan ke publik dalam akun Instagram pribadinya.

Dewi persik mengungkapan alasan hewan kurban miliknya ditolak oleh ketua RT setempat, sebab daging kurban di wilayah itu sudah banyak.

Kejadian itu bermula saat sapi miliknya yang baru dibeli dari wilayah Berebes, Jawa tengah langsung dikirimkan oleh timnya ke masjid dekat pemukimannya untuk dititipkan.

Namun, saat sapi tiba ketua RT itu disebut menolaknya. Atas kejadian itu, sempat ada perdebatan yang terjadi antara timnya dan pihak RT setempat.

Perempuan berusia 37 tahun itu, mengungkapkan niat awalnya dia hanya ingin menitipkan sapi miliknya dan meminta data warga setempat untuk dibagikan daging kurban saat perayaan hari raya Idul Adha.

Tetapi, Pihak RT setempat  justru meminta uang Rp 100 juta kepadanya jika ingin sapi kurban miliknya itu dipotong di masjid terdekat.

” Katanya, lingkunagan sini tidak butuh dan tidak kekurangan daging. kalaupun mau dibantu sapinya, harus bayar Rp 100 juta. Kalau nggak, sapinya mau dilepas”  Menurut pengakuan penyayi yang akrab dipanggil Depe itu.

Pernyataan yang diungkap Dewi Persik ini berbanding terbalik dengan pengakuan ART sang biduan yang bernama Rosmini.

Menurut pengakuan sang ART, tidak ada pertangkaran yang  terjadi antara ketua RT dengan tim Depe, dan terkiat pemalakan uang Rp 100 juta yang diucapkan pihak RT adalah kesalahpahaman.

Rosmini menjelaskan bahwa pada saat kejadian itu, sopi yang mengatar hewan kurban milik Dewi persik itu meminta bantuan ketua RT untuk menaikan ke mobil sapi yang sempat diturunkan itu.

Sopir itu mengatakan akan memberikan imbalan kepada ketua RT berupa rokok, namun Malkan menolaknnya.

Berdasarkan Pengakuan Rosmini ini yang diunggah dalam akun Instagram @gemoy95246.

“Kan pak sopir ini minta tolong. ‘Pak kalau boleh kita minta tolong dong, naikin sapi. Kita kasih uang rokok’. Nah, mungkin Pak RTnya itu kesel kali ya. Dia nyautin, ‘Jangankan uang rokok, dikasih 100 juta pun saya nggak mau’, gitu.

ART Dewi Persik ini juga mengungkapkan, dirinya berkali-kali menanyakan ke sopir terkait ketua RT yang meminta uang Rp 100 juta. Tetapi, sang sopir membantahnya.

Permasalahan pun terus berlanjut sampai harus diadakan mediasi.

Mediasi itu pun dilakukan di masjid Babul Khoirot, Cilandak antara Dewi Persik dan Ketua RT.

Ketua RT itu juga menceritakan tentang kronologi kejadian yang sebenarnya dari sisi dirinya.

Pihak ketua RT tida melakukan penolakan terhadap hewan kurab miliki Dewi Persik itu. Justru sapi itu diminta kembali oleh sang supir sebab akan dititipkan da n disembelih di tempat lain.

Malkan juga mengungkapkan, meski sapi tidak jadi disembelih di masjid tempatnya tetapi para panitia kurban juga tetap menolong sopir itu untuk memindahkan sapi tanpa imbalan apapun.

Namun, penjelasan dari ketua RT  itu tidak diterima oleh Dewi Persik.

Mantan istri Aldi Taher itu pun merasa kecewa dan melontarkan kata-kata bernada tinggi ke arah ketua RT, Depe juga berdiri dan menunjuk-nunjuk  wajah ketua RT di depannya.

Tak sampai disitu, beberapa orang yang berada di dalam ruang mediasi berkali-kali mencoba menenangkan Dewi Persik.

Hal itu tidak digubris Depe, dirinya justru berteriak “Diam!!!” kepada asistennya.

Keadaan semakin memanas antara keduanya, hingga berakhir Dewi Persik keluar dan meninggalkan tempat mediasi lebih dulu dibanding sang ketua RT.

Mediasi yang dilakukan keduannya dinyatakan gagal dan tidak menemui titik terang.

Dewi menekankan sapi yang dititipkan Relawan Ganjar itu tidak berkiatan dengan politik.

“Belum ada, nggak ada solusi, nggak ada titik terang. Orang saya dibentak kok. Ya saya ngamuk lah, saya marah. Saya punya niat baik, nggak ada saya niat politik-politikan,” ujar Dewi persik setelah keluar dari ruang  mediasi.

Sementara itu, ketua RT 06 Malkan berencana tidak akan melakukan mediasi lanjutan.

“”Saya enggak pernah terpikir mediasi (lanjutan), karena saya enggak buat statement di media manapun, karena saya nggak mau ngelawan orang yang lagi emosi,” ungkapnya.