Tangselife.com – Kepulan asap masih membumbung dari sela-sela tumpukan bangunan lapak yang terbakar di Pasar Ciputat yang terbakar, Rabu (11/5/2022) Kemarin.
Dan hingga saat ini, Kamis (12/5/2022), polisi belum bisa menyimpulkan apa yang menjadi penyebab dari kebakaran di Pasar Ciputat.
Tetapi, ada sejumlah fakta baru yang diperoleh Tangselife.com tentang Pasar Ciputat ini.
Pertama, berdasarkan penuturan Roby (36) salah satu pedagang di Pasar itu, terungkap bahwa kebakaran itu diduga karena adanya pembakaran sampah di dekat area lapak.
Dan bukan berasal dari konsleting listrik, seperti informasi yang telah beredar sebelumnya di masyarakat.
Kebakaran pun diketahuinya ketika api sudah menjalar ke sejumlah lapak.
“Api dari pojokan situ. Kira-kira jam 4 ada yang bilang lagi nabun, pas saya muter bukan nabun. Api udah naek,” kata Roby di Pasar Ciputat, Kamis (12/5/2022).
Roby mengaku, dirinya sempat berusaha memadamkan api bersama pedagang lainnya yang masih beraktivitas di Pasar.
Sayangnya, upayanya tak berhasil. Api cepat menjalar ke lapak pedagang lain karena tertiup angin.
Terlebih, material lapak dan barang-barang milik pedagang di lapak mudah terbakar.
“Saya siramin nggak dapet. Anginnya kenceng, api cepet ngerambat. Dugaannya ada yang bakaran sampah, tapi nggak tahu siapa yang bakaran,” paparnya.
Kedua, peristiwa kebakaran ini bukan kali pertama terjadi di Pasar Ciputat.
Roby menerangkan, musibah kebakaran di Pasar Ciputat pernah terjadi pada tahun 1990-an.
“Udah tiga kali kebakaran. Pertama tahun 1990-an lah, kedua itu tahun 1995 dan terakhir sekarang ini,” bebernya.
Menurutnya, peristiwa kebakaran itu, paling parah terjadi pada 1995. Saat itu, seluruh lapak pedagang yang ada di area hingga depan Koramil Ciputat ludes terbakar.
“Paling gede tahun 1995, semua habis. Sampai depan sana, rumah warga juga habis,” ungkapnya.
Fakta ketiga, tentang status kepemilikan lahan area Pasar Ciputat yang terbakar itu ternyata milik pribadi, dan bukan milik pemerintah.
Robi juga menuturkan, lahan yang berada di area yang terbakar itu bukan milik pemerintah, melainkan milik pribadi.
Lahan Pasar yang alami kebakaran itu disebut-sebut milik keluarga H Karim yang merupakan salah satu tokoh di sekitar.
“Ini punya pribadi. Lahannya ada dua sertifikat tapi masih punya keluarga H Karim,” paparnya.
Soal keberadaan lapak itu, Roby menyebut, sudah ada sejak jaman kakeknya berjualan.
“Lapak ini udah lama banget. Dulu tanahnya punya Maos Maulana dibeli sama H Karim. Ada 2.000 meter. Lapaknya udah ada mulai dari dari saya kecil, dari jaman kakek,” ungkap pedagang kelahiran 1983 itu.
Terpisah, Camat Ciputat Bachtiar Priyambodo membenarkan bahwa lahan tersebut milik pribadi.
“Lahan milik pribadi, punya almarhum H Karim,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (12/5/2022).
Saat ini kata Bachtiar, jumlah lapak pedagang yang terbakar diperkirakan ada 50 lapak. Jumlah tersebut berdasarkan data dari pihak kelurahan yang didapat dari pihak pengelola Pasar.
“Semalam data dari Pak RT ada 150 lebih, mungkin itu keseluruhan lapak bukan lapak tang terbakar. Tapi untuk yang terbakar data dari Pak Lurah ada sekira 50 lapak. Ditambah rumah warga ada 10,” paparnya. (Wy/tim)