TANGSELIFE.COM – Fenomena Gerhana Matahari Total akan terjadi pada Senin, 8 April 2024 tepat beberapa hari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Selain akan melewati fase gelap di waktu siang secara singkat, pada Gerhana Matahari Total akan muncul ledakan raksasa sampai badai matahari.

Orang yang berada di wilayah gerhana nantinya mengalami periode kegelapan singkat totalitas, selama beberapa detik atau menit.

Waktu tersebut merupakan waktu yang aman untuk melihat secara langsung ke matahari tanpa kacamata gerhana.

Selama peristiwa itu berlangsung, korona matahari akan nampak seperti menara merah muda dan memiliki lingkaran plasma bermuatan listrik yang membentang berkali-kali lipat diameter Bumi ke luar angkasa.

Gerhana Matahari Total yang terjadi di Amerika Utara pada 8 April 2024 mendatang sedang berada di puncak siklus 11 tahunnya atau yang biasa dikenal sebagai solar maksimum.

Berkaitan dengan puncak aktivitas matahari tersebut, beberapa fenomena tak biasa juga bisa terjadi ketika gerhana terjadi. Berikut rangkumannya:

1. Ejeksi Massa Koronal

Salah satu fenomena yang mungkin terjadi ketika gerhana matahari adalah lontaran atau ejeksi massa korona (CME) yang disebabkan dari ledakan raksasa matahari.

Frekuensinya terjadi dalam beberapa kali dalam sebulan dan saat terjadi berlangsung selama beberapa jam.

Adapun penampakannya berupa struktur stasioner berbentuk spiral di mahkota matahari.

CME merupakan lontaran besar medan magnet dan massa plasma dari korona matahari.

Ia bergerak cepat, tapi nampak diam selama beberapa jam.

Sementara bayangan bulan memerlukan waktu sampai 10 menit untuk melintasi Amerika Utara, sehingga CME bisa saja meledak tepat sebelum itu dan bisa terlihat.

2. Badai Matahari

Badai matahari merupakan semburan kuat gelombang radio, cahaya tampak, sinar-X, dan sinar gamma di permukaan matahari.

Fenomena ini bergerak dengan kecepatan cahaya dan hanya membutuhkan waktu delapan menit untuk sampai Bumi.

Badai ini sering kali bersamaan dengan CME.

Frekuensi badai matahari terjadi dalam beberapa kali dalam sebulan dengan waktu beberapa menit.

Adapun penampakannya seperti lingkaran merah di dekat permukaan matahari.

3. Tonjolan Letusan Besar

Tonjolan Letusan Dahsyat akan nampak selama gerhana matahari total pada 8 April 2024.

Penonjolan terjadi dalam berbagai ukuran dan lebih umum terjadi selama soal maksimum.

Terkadang titik-titik menonjol meletus, terlepas dari permukaan matahari, dan menyebar ke tata surya.

Yang benar-benar ingin dilihat oleh para pemburu gerhana adalah erupsi super besar yang menonjol.

Sebagian besarnya akan terlepas dari permukaan matahari dan mengambang bebas di dalam korona.

Menurut ilmuwan di Southwest Research Institute di Boulder, Colorado, Amir, Caspi, gerhana hanya terjadi beberapa menit.

Sehingga biasanya orang tidak bisa melakukan pengukuran dalam jangka watu tertentu.

Alternatif untuk mengukurnya adalah membuat totalitas lebih lama dengan mengejar bayangan bulan dengan jet supersonik.

Para ilmuwan pernah melakukan cara tersebut pada 1973 menggunakan Concorde, dengan total waktu 73 menit.

Apakah Gerhana Matahari Total Bisa Dilihat di Indonesia?

Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi sejajar dalam ruang angkasa.

Sementara itu Gerhana Matahari Total terjadi ketika piringan Bulan menutupi dengan sempurna seluruh piringan Matahari.

Karena diameter bulan sangat kecil, lintasan bayangan Bulan yang jatuh ke permukaan Bumi ketika gerhana terjadi hanya melingkupi sebagian kecil area di Bumi.

Kemudian karena dinamika rotasi Bumi, daerah yang dilalui gerhana akan berbeda-beda pada setiap kesempatannya.

Gerhana Matahari Total yang akan terjadi jatuh pada 8 April 2024 akan melintasi bagian Pasifik Selatan, Amerika Tengah hingga Amerika Utara.

Gerhana akan terjadi pada sekitar pukul 17.45-18.49 UTC atau di waktu tengah malam jika di Indonesia.

Jadi, apakah Gerhana Matahari Total 8 April 2024 bisa disaksikan di Indonesia? Jawabannya adalah tidak.

Dwi Oktaviani
Editor