TANGSELIFE.COM – Gunung Dukono yang terletak di Halmahera, Maluku Utara, mengalami erupsi dengan tinggi kolom letusan 2.090 meter di atas puncak pada Jumat, 24 November 2023.

Kolom abu putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat.

Dari data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), letusan terjadi pada pukul 05.58 WIT.

“Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 10 mm dan durasi 122.75 detik,” tulis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

Pada 23 November 2023, periode pukul 00.00 sampai 24.00 WIT, jumlah gempa letusan hanya tercatat sebanyak 7 kalo dengan amplitudo 6 sampai 17 milimeter dan lama gempa 42,87 hingga 291,14 detik.

Kemudian, jumlah gempa tremor menerus hanya ada 1 kali dengan amplitudo 0,5 sampai 4 milimeter.

Berdasarkan data PVMBG, aktivitas kegempaan Gunung Dukono selama tiga bulan terakhir paling banyak terjadi pada 14 November 2023.

Kala itu tercatat jumlah letusan mencapai 133 kali dengan amplitudo 7 sampai 34 milimeter dan lama gempa 30,13 hingga 60,49 detik.

Kemudian ada 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 8 milimeter dan lama gempa 45,58 sampai 59,39 detik.

Jumlah gempa tektonik jauh sebanyak 13 kali dengan amplitudo 6 sampai 34 milimeter dan lama gempa 49,14 sampai 147,31 detik, serta terdapat 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 0,5 sampai 4 milimeter.

Warga Terserang ISPA Imbas Erupsi Gunung Dukono

Sebelum Gunung Dukono menyemburkan abu sampai ketinggian 2.090, erupsi hampir setiap hari terjadi sampai mengakibatkan sejumlah warga terserang Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Mereka yang terserang adalah warga yang bermukim di Kecamatan Tobelo, Tobelo Utara, Tobelo Tengah, dan Tobelo Selatan.

Sejauh ini pihak BPBD Halmahera Utara, telah membagikan masker ke warga di empat kecamatan tersebut.

Di sisi lain, mereka juga turun ke lokasi menyiram jalanan yang tertutup abu vulkanik Gunung Dukono.

Meskipun kini gempa letusan telah menurun signifikan, namun masyarakat diimbau agar tak beraktivitas atau mendekat ke Kawah Malupang Warirang dalam radius 2 kilometer untuk menghindari ancaman bahaya yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Masyarakat juga direkomendasikan untuk menyediakan masker untuk menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan.