TANGSELIFE.COM – Usai insiden macet parah di Puncak Bogor, Pemerintah berencana membangun kereta gantung di kawasan Puncak.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengatakan, infrastruktur kereta gantung akan mengurai kemacetan yang biasa terjadi akhir pekan di kawasan Puncak Bogor.
Lebih lanjut, infrastruktur kereta gantung di Puncak Bogor akan dibangun sepanjang tiga kilometer serta membutuhkan nilai investasi sebesar Rp270 miliar.
Pada tahap pertama, kereta gantung akan menghubungkan Agrowisata Gunung Mas dan Puncak Bogor, sementara pada tahap kedua akan menghubungkan kawasan Puncak hingga Jalan Raya Tapos di barat Puncak.
“Kereta gantung tersebut rencananya akan menghubungkan Puncak, Bogor ke arah timur atau hingga Cianjur, sesuai dengan rencana pengembangan selanjutnya,” kata Sandiaga, belum lama ini.
Kereta Gantung di Puncak Bogor
Sandiaga mengusulkan agar investasi kereta gantung di Puncak Bogor dilakukan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha atau KPBU.
Namun demikian, skema KPBU memerlukan waktu dan proses panjang, sehingga Sandiaga menilai investasi tersebut kelak akan ditanggung seluruhnya oleh investor.
Sandiaga memproyeksikan tingkat pengembalian investasi proyek kereta gantung di kawasan Puncak ini akan menyentuh 12%.
“Untuk sebuah investasi jangka panjang, proyek kereta Gantung Puncak ini masih cukup menarik,” ujar Sandiaga.
Sandiaga mengumumkan rencana investasi Kereta Gantung Puncak setelah kemacetan panjang di kawasan Puncak pada libur panjang Maulid Nabi 2024 kemarin.
Sebagai informasi, volume lalu lintas (VLL) di kawasan Puncak sebanyak 70.000 unit kendaraan per hari telah melebihi kapasitas 2,14 kali.
Rata-rata VLL sepanjang tanggal 14-16 September 2024 mencapai sekitar 150.000 unit kendaraan per hari.
Sementara itu, kapasitas kendaraan setiap jam di kawasan Puncak hanya 1.500 kendaraan.
Namun VLL kawasan Puncak pada jam renggang telah menembus 2.800 kendaraan per jam.