TANGSELIFE.COM – Jalan Puspiptek Raya ditutup BRIN atau Badan Riset dan Inovasi Nasional memicu demo warga. Mereka menolak, khawatir penutupan tersebut berimbas ke ekonomi.

Soal Jalan Puspiptek Raya ditutup BRIN itu, Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan, angkat bicara.

Pilar mengatakan, pihaknya jadi penengah pada polemik Jalan Raya Puspiptek ditutup BRIN yang ditolak oleh warga.

“Kita kan juga harus tanggung jawab sosial dalam arti mediasi mencari solusi terbaik,” kata Pilar Saga Ichsan, Jumat, 19 April 2024.

Diketahui saat ini sedang terjadi polemik antara pihak BRIN dengan warga yang bermukim di sekitar akses jalan tersebut.

Pasalnya, Jalan Puspiptek Raya ditutup BRIN itu lantaran aset milik BRIN yang diklaim oleh Pemprov Banten sebagai jalan provinsi.

Jalan tersebut membelah kawasan Sains Terpadu BJ Habibie atau dulu dikenal Puspiptek Serpong. Kini, BRIN ingin menutup jalan tersebut agar kawasan kembali utuh. 

Bahkan, BRIN sudah menyiapkan jalan baru agar warga tetap bisa melintas dari Serpong ke arah Bogor maupun sebaliknya. 

Pilar mengungkapkan, meski jalan yang menghubungkan antara Kota Tangsel dan Kabupaten Bogor tersebut merupakan aset milik BRIN, namun terdapat banyak warganya yang akan mendapatkan dampak.

Oleh karena itu ia mendorong agar dapat segera adanya jalan keluar terbaik yang dapat diterima kedua belah pihak.

“Ini kan sebetulnya terkait lahan milik pemerintah ya, milik BRIN, pemerintah pusat dan juga bersinggungan dengan jalan provinsi. Kami berharap mudah-mudahan ada titik temu,” ungkapnya.

Ia menyebut, Pemkot Tangsel sendiri menugaskan beberapa pejabat untuk mengikuti langsung kegiatan mediasi antara masyarakat dengan perwakilan BRIN.

Beberapa pejabat Tangsel yang terlibat diantaranya, perwakilan dari Dishub, Camat Setu, Kesbangpol dan Satpol PP Tangsel.

“Semua ikut menengahi agar permasalahan ini tidak membesar menjadi konflik sosial,” pungkasnya.

Intan
Editor
Andre Pradana
Reporter