Tangselife.com – Imlek tahun ini dirayakan dengan penuh suka cita. Etnis Tionghoa bisa leluasa merayakannya bersama keluarga besar di era pasca pandemi Covid-19.

Perayaan Imlek tahun 2574 Kongzili ini pun dirasa jadi Imlek paling ramai. Setelah hampir tiga tahun pandemi Covid-19, para keluarga etnis Tionghoa akhirnya bisa berkumpul.

Imelda misalnya, salah satu warga Tangsel yang merayakan Imlek mengatakan, tahun ini menjadi Imlek paling ramai dibanding tahun-tahun sebelumnnya.

Menurutnya, perayaan Imlek tahun ini bukan hanya sekadar meriah dengan pernak-perniknya yang serba berwarna merah.

Tetapi momen Imlek tahun ini terasa beharga karena kehangatan suasana kumpul keluarga dan kerabat.

“Tahun ini lebih banyak ketemu keluarga yang sebelumnya jarang ketemu, terlebih karena adanya Covid. Puii tuhan keluarga besar kumpul dan teman-teman bisa kumpul,” katanya disela-sela waktu perayaan Imlek, Minggu (22/1/2023).

Cewek 31 tahun itu bilang, Imlek di tahun Kelinci jadi momen spesial untuk kumpul bareng keluarga.

Suasana jadi lebih khidmat karena bisa melihat langsung bagaimana anggota keluarganya terlihat sehat, ceria dan tumbuh melewati masa pandemi Covid-19.

“Ini jadi momen spesial kumpul bareng keluarga dan terasa lebih khidmat. Banyak tradisi yang kita lakukan, mulai dari makan malam bareng, saling bagi-bagi angpao,” ungkapnya.

“Terus yang paling penting kalo buat saya pribadi, jadi moment buat minta maaf juga ke orang-orang yang lebih tua, terutama orang tua dan kakak,” sambungnya.

Sementara itu, pengelola Vihara sekaligus Klenteng Boen Hay Bio yang akrab disapa Om Angki menerangkan, Imlek tahun ini terasa lebih meriah dibandingkan tahun lalu.

Jumlah ummat yang melakukan sembahyang saat Imlek pun terlihat lebih banyak dibandingkan saat pandemi Covid-19.

Puncak acaranya, kata Om Angki, bakal digelar pada 4 Februari 2023 mendatang.

“Nanti tanggal 4 ada Perayaan Cap Go Meh. Bakal lebih ramai, ada gambang kromomh, tari cokek dan hiburan lainnya,” kata Angki, Minggu (22/1/2023). (VYH/ASN)