TANGSELIFE.COM – Kasus kekerasan anak di wilayah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) terbilang tinggi.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Tangsel mencatat sedikitnya terdapat 207 kasus kekerasan perempuan dan anak pada kurun waktu bulan Januari hingga Agustus 2023.
Dari 207 kasus, 123 diantaranya kasus kekerasan anak, dengan rincian anak laki-laki mencapai 62 korban dan korban perempuan mencapai 61 anak.
Kasus Kekerasan Anak di Tangsel: Bullying dan Fisik
Kepala P2TP2A Kota Tangsel, Tri Purwanto, mengatakan, kasus kekerasan anak tercatat paling banyak terjadi lingkungan rumah dan dunia pendidikan.
Tri pun tak menampik bahwa tingginya kasus kekerasan terhadap anak saat ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
“Memang kita prihatin dengan dunia pendidikan yang mana kasus-kasus kekerasan terhadap anak didunia pendidikan lumayan, ini warning buat kita,” kata Tri Purwanto, Rabu 04 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan, kekerasan yang banyak terjadi di dunia pendidikan berupa bullying dan kekerasan fisik.
“Banyaknya kasus bullying dan kekerasan secara fisik, untuk kekerasan seksual banyak terjadinya bukan di dunia pendidikan tapi banyak yang menimpa para pelajar,” tuturnya.
Peran Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak Harus Diperkuat
Saat ini, dikatakan Tri, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Tangsel terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi pada masyarakat untuk menekan angka kekerasan.
“Kita sudah koordinasikan dengan Dinas terkait untuk melakukan sosialisasi pencegahan untuk menekan terjadinya kekerasan, (sejauh ini) cukup efektif,” ujarnya.
Di samping itu, Tri pun meminta kepada Satuan Tugas Perlindungan Perempuan dan Anak (Satgas PPA) untuk memperkuat peran mereka di masyarakat.
Menurutnya, Satgas PPA memiliki peran yang sangat penting untuk menekan angka kekerasan anak di lingkungan masyarakat.
Diungkapkan Tri, saat ini Satgas PPA sendiri berada di seluruh Kelurahan dan Kecamatan yang ada di Kota Tangsel.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melaporkan ke Satgas PPA jika mendapati adanya kasus kekerasan.
“Kami saat ini sudah ada Satgas PPA di setiap kelurahan, saya minta Satgas untuk bergerak cepat jika mendapatkan laporan atau aduan tentang kekerasan perempuan dan anak,” pungkasnya.
Reporter: Andre Pradana