TANGSELIFE.COM – Peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tunarungu yang merupakan siswa kelas 12 SMK di Tangerang Selatan menceritakan kondisinya saat diminta melepas Alat Bantu Dengar (ABD) saat ujian berlangsung.

Hal itu dikarenakan sang peserta sempat dicurigai sebagai joki.

Kejadian kurang menyenangkan tersebut dialami Naufal Athallah, siswa kelas 12 SMK di Tangerang Selatan yang mengerjakan UTBK di Universitas Indonesia (UI).

Pengalamannya ia ceritakan melalui cuitan di platform X @naunathz pada Minggu, 16 Juni 2024 hingga menjadi viral.

Dalam cuitan tersebut Naufal mengungkapkan ada orang yang mengira dirinya joki UTBK karena menggunakan alat bantu di telinganya.

Peserta SNBT Tunarungu asal Tangsel itu akhirnya melepas alat bantu dengar tersebut agar tak mengganggu jalannya tes.

“Gue mau klarifikasi tentang masalah orang dalam pakai alat di telinga. Kemarin pas UTBK ada yang ngomongin gue, ngelihatin gue karena pakai alat bantu dengar ya di telinga dan takutnya mereka mengira gue penjoki UTBK, padahal gue Tunarungu,” tulisnya.

Dalam update-an terakhirnya, ia mengungkapkan kegagalannya pada tes SNBT tersebut. Ia meminta doa kepada teman-teman di platform tersebut agar bisa masuk melalui jalur mandiri UI atau ITB.

“By the way aku belum rezeki di SNBY guys, doakan aku ya semoga diterima di (jalur) mandiri UI atau ITB. Aamiin,” tulisnya.

SNPMB Beri Tanggapan

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB yakni prof Ganefri mengungkapkan bahwa UTBK sebenarnya bersifat visual, bukan mendengar atau listening

Menurutnya, peserta SNBT Tunarungu tersebut tak memerlukan ABD karena seluruh instruksi telah tertera di layar komputer yang digunakan untuk ujian.

Berkaca dari tahun sebelumnya, ada juga peserta tunarungu yang tidak menggunakan alat bantu dengar dan tak mengalami masalah. Bahkan ada yang diterima di PTN pilihannya.

Terkait dengan pengakuan Naufal yang tak lolos SNBT, Ganefri menilai peserta SNBT Tunarungu tersebut membuat opini yang tak ada hubungannya antara ABD yang tak dipakai dengan nilai UTBK yang membuatnya tak diterima.

Sementara itu Naufal sendiri mengaku bahwa pendengarannya terasa lebih kuat ketika menggunakan ABD.

Begitu alat pendengaran tersebut dilepas, ia merasa tak bisa mendengar arahan panitia, merasa pusing, bingung, sehingga tak fokus saat membaca soal.

Tak sampai situ, peserta SNBT tunarungu tersebut juga mendengar suara berdenging yang sangat berisik apabila ABD nya dilepas.

Dapatkan Berita Terbaru lainya dengan Mengikuti Google News Tangselife
sosmed-whatsapp-green Follow WhatsApp Channel Tangselife
Follow
Dwi Oktaviani
Editor
Dwi Oktaviani
Reporter