TANGSELIFE.COM- Pencarian korban longsor di Cianjur terus dilakukan oleh Tim SAR gabungan guna menemukan seorang petani yang tertimbun.

Untuk mencari keberadaan petani bernama Nahrudin, 65, itu petugas mengerahkan 4 ekor anjing pelacak dan juga belasan Tim SAR gabungan.

Nahrudin tertimbun longsor di Cianjur tepatnya di Kampung Bojongsirna, Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, pada Sabtu 29 Juli 2023 siang.

Adapun empat anjing pelacak untuk mencari korban longsor Cianjur itu berasal dari unit K9 Polres Cianjur dan Yonif Raider 300 TNI AD.

Sekretaris Desa Simpang, Sohibin mengatakan pencarian korban longsor di Cianjur itu sudah dilakukan sejak Sabtu, 29 Juli 2023.

Tapi sampai hari ketiga yakni, Senin, 31 Juli 2023 pencarian korban longsor di Cianjur oleh Tim SAR gabungan juga belum membuahkan hasil.

“Karena itu pada hari keempat ini, empat ekor anjing pelacak yang diterjunkan untuk membantu proses pencarian,” terangnya Selasa, 1 Agustus 2023.

Dia memaparkan kalau empat anjing pelacak yang akan mencari korban longsor di Cianjur itu 2 ekor berasal dari Polres Cianjur dan dua ekor lagi milik TNI AD.

“Empat ekor anjing untuk membantu pencarian korban longsor itu dari semalam sudah tiba,” ucap Sohibin juga.

Sohibin juga mengatakan pencarian Nahrudin korban longsor yang terjadi di Cianjur selama tiga hari masih belum membuahkan hasil atau menemukan titik terang.

“Keluarga korban berharap ada titik terang dan korban segera ditemukan. Kami warga desa selalu berdoa agar proses evakuasi berjalan lancar,” cetusnya juga.

Kedalaman Longsor di Cianjur yang Mencapai 7 Meter Sulitkan Tim SAR Gabungan

Sementara itu, Komandan Regu (Danru) Polsatwa atau K9 Polres Cianjur Bripka Dwiyanto Manurung mengatakan akan bekerja keras mencari korban longsor.

Dia juga mengatakan kalau 2 anjing K9 yang diturunkan mencari korban longsor di Cianjur itu sudah sering melakukan pencarian korban bencana alam.

Sebelumnya, anjing K9 itu sudah diterjunkan saat pencarian korban gempa bumi Cianjur belum lama ini.

Dwiyanto juga menyebutkan pencarian korban longsor di Desa Simpang bakal mengalami kendala berat karena ketebalan longsor lebih dari 7 meter.

Dia juga mengatakan kalau penciuman anjing pelacak untuk mencari korban longsor di Cianjur itu efektif berkisar kurang dari 5 meter kedalamannya.

“Tapi Tim SAR berusaha mengikis bagian material terluar. Jadi ketinggian logsor kurang dari 5 meter agar pencarian dengan anjing pelacak efektif,” cetusnya.

Untuk diketahui, sebelumnya, seorang petani bernama Nahru, 65, tertimbun  tebing yang longsor sekitar  150 meter.

Peristiwa bencana alam itu terjadi di Desa Simpang, Kecamatan Pasirkuda, Kabupaten Cianjur pada Sabtu, 29 Juli 2023 siang lalu.

Peristiwa tebing dengan ketinggian 150 meter dan lebar 50 meter itu merupakan daerah persawahan yang selama ini digarap petani setempat.

Bencana alam itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB dan saat kejadian Nahru tengah menggarap lahannya dan tertimbun.