TANGSELIFE.COM – Pihak Masjid Istiqlal akan membuka pendaftaran iktikaf Ramadhan 1445 Hijriah yang dilakukan 10 hari terakhir pada bulan Ramadhan.

“Kami telah siapkan terkait iktikaf Ramadhan, kami membuka pendaftaran bagi jemaah yang ingin iktikaf saat 10 hari terakhir,” ucap Ismail Chawidu selaku Ketua Harian Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI).

Saat pendaftaran berlangsung, nantinya jemaah yang mendaftar akan diseleksi terlebih dahulu, salah satunya akan melalui rangkaian pemeriksaan tes kesehatan.

Tes kesehatan ini perlu dilakukan karena jemaah yang mengikuti iktikaf Ramadhan yang diselenggarakan Masjid Istiqlal tak diperbolehkan pulang selama 10 hari.

“Iktikaf yang kami kelola sendiri wajib daftar dan registrasi. Karena kami harus menyeleksi secara fisik ya. Karena mereka harus siap 10 hari tak pulang-pulang dari Masjid Istiqlal,” ucapnya.

Meskipun demikian, Ismail menegaskan bahwa pihak masjid tak akan melarang jemaah yang memilih untuk iktikaf secara mandiri.

Masjid Istiqlal terbuka dan jemaah diperbolehkan menggunakan seluruh fasilitas di area masjid.

“Jadi memang ada dua pilihan, boleh ikut iktikag yang dikelola kami atau iktikaf mandiri juga tak masalah. Sebab, masjid telah dipersiapkan semaksimal mungkin selama Ramadhan 2024,” tuturnya.

Salah satu persiapan mereka adalah masalah pengamanan yani pengecekan kebersihan, seperti air, listrik, pelayanan jemaah lainnya yang sudah diatur sedemikian rupa.

Pihak mereka juga telah melaksanakan apel bersama instansi terkait kepolisian, Satpol PP, hingga Koramil dan semua yang terkait.

Selain membuka pendaftara iktikaf Ramadhan, Masjid Istiqlal juga mengumumkan bahwa mereka telah menyiapkan 4.000-6.000 boks takjil untuk umat Muslim berbuka puasa bersama.

Mereka menyiapkan 4.000 boks takjil setiap Senin sampai Kamis. Jumlahnya akan meningkat jadi 6.000 boks pada hari Jumat sampai Minggu.

Pihak Masjid Istiqlal menargetkan makanan berbuka yang disajikan untuk masyarakat telah siap pada pukul 16.00 WIB karena biasanya jemaah mulai berdatangan pada waktu tersebut.

Dwi Oktaviani
Editor